Kolaborasi Akademisi, Profesional Praktisi dan Komunitas; didanai Hibah Riset DIKTI.
Jakarta, WijaToLuwu.com — Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma (FT Unanda) dan IPD-Indonesia bersama Palopo Heritage Society resmi meluncurkan portal Palopo Heritage (palopoheritage.id) secara virtual melalui laman IPD-Indonesia (ipd-indonesia.or.id) pada 27 Agustus 2025.
Platform ini menjadi gerbang informasi publik untuk inventarisasi dan peta cagar budaya Kota Palopo—lengkap dengan deskripsi arsitektur, konteks sejarah, koordinat spasial, hingga tautan dokumen penetapan resmi. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma (UNANDA), IPD-Indonesia, dan Palopo Heritage Society, serta didukung pendanaan Hibah Riset DIKTI.
Dalam sambutannya, Indrajaya, ST., M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik UNANDA sekaligus Ketua Tim Riset, menyampaikan harapannya agar portal ini menjadi knowledge hub yang hidup: “Kami berharap Palopo Heritage menjadi rujukan akademik dan praktis bagi pemerintah, peneliti, pendidik, dan komunitas. Dengan data yang makin terbuka dan terstandar, proses perencanaan dan pelestarian akan lebih akuntabel, partisipatif, dan berkelanjutan.”
Perwakilan komunitas, Zulham A. Hafid dari Palopo Heritage Society, menegaskan komitmen dan upaya pengembangan berkelanjutan: “Kami berupaya tetap mengembangkan sistem informasi geografis ini, kedepannya agar bisa dilakukan virtual tour pada tiap bangunan dengan menggunakan kamera 360.”
Dari sisi teknis pemetaan, Ahmad Dahlan, anggota tim dan ahli pemetaan sekaligus Wakil Ketua Umum IPD- Indonesia menjelaskan relevansinya bagi ekosistem perencanaan desa: “Meski fokusnya berada di kawasan urban, platform ini sangat relevan bagi IPD-Indonesia. Desa dan kota saling terhubung dalam satu koridor sosial-ekonomi-budaya. Peta aset heritage perkotaan memberi konteks penting bagi desa di sekitarnya, mulai dari arus mobilitas, rantai nilai ekonomi kreatif, hingga jejaring identitas budaya regional.”
Tentang palopoheritage.id
Portal palopoheritage.id menyajikan peta interaktif dan direktori situs/bangunan bersejarah di Palopo. Setiap entri memuat ringkasan nilai penting, kronik singkat, foto, koordinat, serta tautan ke dasar hukum penetapan cagar budaya. Ke depan, tim kolaborasi menargetkan peningkatan mutu metadata, integrasi fitur penelusuran/penyaringan, serta tur virtual 360° agar literasi heritage berbasis data semakin mudah diakses publik.
Peluncuran hari ini menandai langkah awal penguatan literasi heritage berbasis data di tingkat lokal. Tim peneliti mengundang pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, komunitas pelestari, perguruan tinggi, dan sektor pendidikan, untuk memanfaatkan dan turut memperbarui data sehingga warisan budaya Palopo dapat dikelola secara inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.
Laporan: Redaksi Media Wija To Luwu
