Kementan Bersama Gempita Sosialisasi KUR Pertanian Untuk Kesejahteraan Petani di Bulukumba

Bulukumba, Wijatoluwu.com – Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Kornas Gempita) bersama Gempita Kabupaten Bulukumba telah melangsungkan kegiatan Sosialisasi percepatan kesejahteraan petani dan swasembada pangan metode offtaker dan klaster Kur pertanian.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Indah Megawati, MP direktur pembiayaan Kementerian Pertanian, kepala desa Bijawang, perwakilan Bank BRI kabupaten Bulukumba, perwakilan gabungan kelompok tani bijawang dan para petani di aula kantor desa bijawang kecamatan ujung loe, kabupaten Bulukumba Sulawesi – Selatan, Pada Minggu (21/01/2024).

Direktur Pembiayaan Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Indah Megahwati, M.P menjelaskan, fokus utama Kementerian Pertanian saat ini yakni pada peningkatan produksi jagung dan padi untuk menuju swasembada pangan. Peningkatan produksi digambarkan jika lahan 1 hektare sebelumnya hanya menghasilkan 3 hingga 4 ton saja itu bisa di ubah menjadi 12 ton.

“Sebagai bentuk dukungan peningkatan itu tentunya infrastruktur, sarana dan prasarana penunjang lainnya seperti mekanisasi modern dan digitalisasi pertanian mesti tersedia,” ujar Dr. Ir. Indah Megawti.

“Kami bersama-sama dengan Gempita sesuai dengan arahan menteri pertanian juga akan membangun klaster tanaman pangan terutama padi dan jagung, ini tentunya untuk menjalankan program dari kementerian. Bilamana itu semua terwujud maka 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” sambungnya.

Hasil pertanian harus memiliki pasar yang jelas sehingga peningkatan produksi ini dapat terdistribusi serta dapat mencapai konsumen dengan lebih mudah, dan juga pasar lebih efesien sehingga dapat membantu stabilitas harga dengan cara dimaksimalkannya digitalisasi sehingga petani bisa sejahtera dan masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.

Sektor industri yang berhubungan dengan pengelolaan hasil-hasil pertanian juga perlu diperhatikan. Dengan volume yang banyak, hasil pertanian mentah diubah menjadi produk yang siap dikonsumsi atau digunakan untuk memberikan nilai tambah. Katanya

Koordinator GEMPITA, Powerman Putra Patandung menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi prioritas pihaknya yakni pertama membantu pemerintah melakukan percepatan tanam sebagai langkah utama dalam swasembada pangan.

Kedua, optimalisasi lahan yakni tak ada lagi lahan yang tidur, tetapi semuanya harus dikerjakan dengan mekanisasi modern. Ketiga digitalisasi pertanian yang melakukan monitoring lahan tani, alat pertanian dan kur pertanian dari hulu sampai ke hilir.

“Kalau kita berbicara swasembada pangan, yah semua komponen pendukung itu harus dipergunakan dengan baik,” katanya.

Lanjut Putra Patandung, mengatakan bahwa kami Gempita fokus pada sektor pertanian saja yang menjadi pondasi kita dan mengajak anak muda untuk kembali bertani. Model pertanian yang ditawarkan tak lagi seperti dulu yang mengharuskan orang mencangkul sawah maupun dengan mekanisme panen secara manual.

“Alat pertanian yang digunakan sekarang sudah sangat canggih bahkan sudah ada traktor yang memakai remot kontrol, Memupuknya juga sudah bisa pakai drone, sekali terbang bisa menampung kapasitas 20 sampai 40 liter air sekali pupuk lahan pertanian dengan luas 20 ha perhari,” terangnya.

Ia juga menargetkan 3 tahun pihaknya sudah mampu melakukan pengadaan pangan secara mandiri. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi perang pangan di Indonesia.

“Target dalam 3 tahun ke depan, Indonesia sudah Swasembada. Hal ini untuk mengantisipasi ketika memasuki fase perang pangan, Indonesia sudah siap,” jelasnya

Sementara itu, Kepala desa bijawang, mengungkapkan bahwa kehadiran Gempita hari ini di wilayahnya adalah untuk memperkuat petani dan membantu petani kita semua terkhusus kaum pemuda.

“Saya berharap seluruh petani-petani yang mendapat bantuan hari ini, bisa memanfaatkan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan bagi para petani,” katanya.

Dan juga dalam kegiatan sosialisasi tersebut hadir salah satu penerima bantuan KUR Pertanian yaitu Rahma. Rahma menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran program kur pertanian di daerahnya.

“Ini sangat membantu kami untuk memaksimalkan kesejahteraan kami selaku petani padi,” katanya.

Rahma mengatakan akan menggunakan dama tersenut untuk modal usaha peternakan dan lahan pertanian.

“Dana Kur Pertanian tersebut saya akan gunakan untuk modal pengembangan usaha peternakan, jadi ada dua yang kami lakukan pengelolaan lahan padi dan peternakan. Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada pak Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian atas program Kur tersebut,” imbuhnya.