Palopo, Wijatoluwu.com – Program Bazar Bayar Pakai Sampah yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo mendapat sambutan hangat dari warga.
Dalam kegiatan yang rutin digelar pada Jumat (25/7/2025) ini, masyarakat bisa menukarkan sampah terpilah dengan barang-barang kebutuhan pokok.
Pantauan di lokasi, staf DLH membantu mengarahkan warga dalam proses penukaran sampah. Sampah yang dibawa pun beragam, mulai dari botol plastik, kertas, hingga kaleng. Semua sampah yang terkumpul nantinya akan dikelola di bank sampah untuk diolah menjadi barang bernilai guna.
Salah satu warga yang ikut berpartisipasi adalah Alviani. Ia mengetahui informasi kegiatan ini dari story media sosial milik temannya yang bekerja di DLH Palopo.
“Sebelumnya informasi itukan saya lihat dari storynya teman, yang kebetulan juga salah satu staf di DLH. Terus saya lihat-lihat kayaknya menarik ini, karena itu tukar sampah baru ada barang di dapat,” ujarnya.
Setelah melihat pamflet kegiatan, Alviani sadar bahwa tumpukan skripsinya yang sudah tidak terpakai bisa ditukarkan karena termasuk kategori sampah kertas. Ia pun langsung menghubungi temannya di DLH untuk memastikan hal tersebut.
“Pas di kostku itu masih ada bekas sisa skripsiku, nah saya pikir oh ini bisa mungkin karena masuk kategori kertas. Setelah itu saya hubungi temanku (staf DLH), dan katanya memang bisa (ditukarkan),” ungkapnya.
Sampah kertas bekas skripsi yang ia bawa ditimbang, dan hasilnya mencapai 15 kilogram. Dari hasil itu, Alviani mendapatkan barang senilai sekitar Rp22 ribu.
“Dan pas ditimbang itu total beratnya skripsiku 15kg, setelah dirupiahkan kalau nda salah 22ribu, dan harga barangnya kayak ada diskon. Saya dapat beberapa barang, Alhamdulillah bisa dimanfaatkan lagi,” jelasnya.
Menurutnya, program ini sangat bagus karena mendorong masyarakat untuk memilah sampah dan tidak lagi membuangnya sembarangan.
“Orang kesannya kayak lebih bersemangat ki untuk tidak na buang sembarang sampahnya karena kan ada feedback-nya, ada sesuatu yang bisa diberikan. Jadi kalau orang mau buang sampah sembarang atau na campur-campur sampahnya, jadi berpikir 2 kali lagi” pungkasnya.