Palopo, Wijatoluwu.com — Pasca ambruknya Jembatan Sungai Pikun di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), akibat hujan deras. Hal itu menyebabkan puluhan kendaraan dari arah selatan menuju utara dan sebaliknya sempat mengalami kemacetan hingga lumpuh total hingga dibuatkan jembatan darurat meminimalisir terjadinya kemacetan.
Kasatlantas Polres Palopo, Iptu Siswaji menjelaskan, kondisi arus lalulintas di area jembatan sudah berjalan lancar usai jembatan darurat tersebut selesai dibangun.
“Alhamdulillah jembatan darurat yang rampung dibuat, sudah dapat difungsikan,” papar Iptu Siswaji, Minggu (30/10/2022).
Kendati begitu saat ini jembatan tersebut masih menggunakan sistem buka tutup untuk kendaraan yang hendak melintas.
“Jembatan sudah dapat dilalui, sistem buka tutup tetap diberlakukan sebab mobil tidak dapat melintas secara bersamaan di atas jembatan,” katanya.
Jembatan darurat tersebut dibuka pada Sabtu (20/10), jembatan tersebut hanya diberlakukan bagi kendaraan yang memiliki berat muatan maksimal mencapai 15 ton.
“Berat kendaraan yang melintas di jembatan darurat maksimal 15 ton,” imbuhnya.
Diketahui, Jembatan Sungai Pikun yang terletak di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Palopo, ambruk pada Selasa (18/10) malam. Jembatan tersebut juga merupakan akses penghubung Kota Palopo dengan Kecamatan Walenrang-Lamasi, Luwu, dan Kabupaten Luwu Utara.
Jembatan ambruk usai talut penyangga amblas terkikis oleh luapan aliran sungai. Sebelum ambruk jembatan ini nyaris putus setelah diterjang luapan air Sungai Sungai Pikun akibat intensitas hujan yang deras.
Penulis: Sahar | Editor: Abu