Rumah Warga di Lamasi Diserang OTK, Diduga Oknum Rombongan Pengantar Jenazah

Oplus_131072

LUWU – Rumah warga di Desa Padang Kalua, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), diserang sekumpulan orang tidak dikenal (OTK). Diduga aksi penyerangan itu dilakukan oleh oknum pengantar jenazah.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (14/5) malam. OTK tersebut melempar rumah warga menggunakan batu.

Dalam sebuah unggahan video di media sosial facebook Rabu (15/5), milik akun bernama Atiq, memperlihatkan kondisi kaca rumah yang pecah akibat lemparan batu.

Kejadian bermula saat sekelompok orang yang belum diketahui asal usulnya, singgah di depan rumah korban (Atiq). Tak berselang lama, para OTK itupun melempari rumah Atiq hingga mengkibatkan kaca jendela pecah.

“Itu saya ku intip dari sini jendela tapi tidak ada mobil ku liat. Sudah itu toh singgah semua di depan (rumah). Kutanya “kenapa itu singgah?”, baru ka sudah bicara, itu batu seperti bang mi hujan di atas atap,” kata Atiq melalui video siaran langsung facebook miliknya, Rabu (15/5/2024).

Merasa dirinya terancam, ia pun berusaha mencari tempat perlindungan agar tidak terkena lemparan batu, hingga pada akhirnya dirinya merasa aman bersembunyi di salah satu kamar rumahnya.

“Saking panik ku toh, lari ka ke dalam lagi, lari ka ke dapur. Tapi kalau bertahan ka di sini, inang na hancurika batu jadi lari ka masuk kamar sembunyi,” jelasnya.

Meski begitu, Kamar milik anaknya yang bernama Hengki juga ikut diserang, bahkan batu yang digunakan OTK tersebut merengsep masuk ke dalam kamar milik Hengki.

“Sekali ku liat itu kamarnya Hengki (anak), tembus ke dalam itu batu sampai dikka di kasur untung tidak na kenna kaca,” tuturnya.

Awalnya Atiq menduga, OTK tersebut bukan rombongan pengantar jenazah, namun belakangan ia kembali menduga bahwa para OTK tersebut juga merupakan rombongan pengantar jenazah.

“Ku kira saya bukan penjemput mayat karena tidak bunyi itu ambulance,” tandasnya.

Unggahan videonya di sosial media pun mengindang banyak komentar, tak sedikit netizen yang meminta agar kejadian itu dilaporkan ke aparat yang berwajib.

Sebelumnya diberitakan Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, angkat bicara terkait pengawalan jenazah oknum warga di Kecamatan Lamasi Timur, yang dinilai ugal-ugalan karena menggunakan kenalpot brong saat pengantaran jenazah. Kapolres mengatakan pihaknya telah sering kali memberikan imbauan kepada warga.

“Terkait pengawalan jenazah, sudah seringkali kita himbau warga masyarakat agar melaporkan jika dibutuhkan pengawalan dari kepolisian, dan ini pasti kita bantu tanpa dipungut biaya apapun,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (21/4/2024).

Ia bahkan kerap mengimbau warga dalam kegiatan jumat curhat terkait fenomena pengantar jenazah yang kerap ugal-ugalan. Lebih jauh ia mengatakan permasalahan tersebut sangat sulit diatasi hanya dengan pengawalan aparat kepolisian.

“Saya sudah pernah jumat curhat di situ, saya sudah sering memberikan imbauan itu masalah pengawalan jenazah, jadi ini Fenomena yang tidak selesai serta merta kita mengawal kalau saya kawal seketika saat itu, selesai satu masalah tapi apakah Fenomena ini bisa berhenti? itu yang juga kita perhatikan,” pungkasnya.