ASMARA Menuntut : Masa Depan Malangke Raya di Ambang Kehancuran Pemerintahan

LUWU UTARA, Wijatoluwu.com – Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Malangke Raya (Asmara), Menggelar Aksi dengan seruan ‘Masa depan Malangke Raya di Ambang Kehancuran Pemerintahan’.

Banjir di Luwu Utara hingga kini masih dialami oleh warga di 2 Kecamatan, yaitu Malangke dan Malangke Barat. Mereka sudah terlalu lama dikepung banjir hingga mengurangi kebebasan aktifitasnya.

IKLAN

Bencana Banjir tahunan itu memicu puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Malangke Raya (Asmara), untuk menggelar aksi demonstrasi di dua titik, yaitu lampu merah samping monumen masamba affair dan gedung DPRD Luwu Utara, Senin (15/5/2023).

Para aktivis gabungan mahasiswa dengan sejumlah warga malangke ini menuntut pemerintah daerah segera menuntaskan persoalan banjir yang telah merendam 2 Kecamatan selama bertahun-tahun.

Sementara itu Yusril selaku Jendral Lapangan mengatakan bahwa, terkait banjir yang berkepanjangan yang ada di Kecamatan Malangke dan Kecamatan Malangke Barat agar menjadi atensi bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.

“Demonstrasi ini berangkat dari keresahan masyarakat malangke yang terdampak banjir. Ini harus segera ada solusi serta penanganan pemerintah,” ujar Yusril dalam orasinya di pelataran Gedung DPRD Luwu Utara.

Banjir yang berkepanjangan ini, agar kiranya menjadi perhatian khusus kepada pemerintah kabupaten Luwu Utara.

“Jika tidak ada hasil dan tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran bersama masyarakat Kecamatan Malangke dan Kecamatan Malangke Barat, karena banjir ini bukan pertama kalinya terjadi bahkan sudah menjadi langganan tahunan untuk masyarakat Malangke,” Tegas Yusril selaku Jendral Lapangan

Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Malangke Raya bergerak dengan 6 tuntutannya kepada anggota DPRD, dinas instansi terkait dan terkhususnya Bupati Luwu Utara.

Enam tuntutan tersebut yang di sampaikan Fiki Selaku Wakil Jendral Lapangan (Wajenlap) di antaranya.

“Mendesak Pemerintah Daerah Luwu Utara untuk melakukan Normalisasi Sungai, Melakukan penanggulangan tanggul yang jebol, Membuat panitia khusus penanggulangan bencana banjir Malangke Raya, Meminta Pemerintah Daerah Luwu Utara bertanggung jawab terhadap kerugian masyarakat Malangke Raya akibat banjir yang berkepanjangan, Membuat Kolam Retensi dan segera melakukan pembangunan Bendungan,” Ungkap Fiki

Diketahui, banjir merendam lahan pertanian, permukiman warga, rumah ibadah, sekolah dan merusak jalan, sehingga mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat.

Penulis : Sahar