HMI, Atas Kelahirannya Menjadi Bagian dari Gerakan Islam

Oleh: Khairul Fatah DuoZ

Palopo, Wijatoluwu.com — Potret gerakan Islam sepanjang sejarah yang memperlihatkan reduksi nilai dien dalam bangunan opini masyarakat, gelombamg dakwah dan pembaharuan yang sulit keluar dari bingkai-bingkai simbolik Islam dipandang sangat tidak tepat.

Boleh jadi banyak organisasi berlabelkan Islam para anggotanya yang terlibat karena motivasi yang beragam, jauh dari cita-cita memperjuangkan peradaban manusia yang adil dengan spirit Islam secara substansial.

Bila gerakan Islam yang ada bernuansa sangat simbolik dan kelahirannya lebih menunjukkan respon politik dari hegomoni nilai2 yang dianggap berasal dari non islam dipandang belum menghasilkan kekuatan gerakan untuk perubahan tatanan dunia ideologi, polutik, sosial, budaya, pendidikan Dll, maka kebutuhan mendasar dari gerakan Islam masa depan adalah suatu institusi yang membawa gagasan kemanusiaan universal serta amat dibutuhkan ummat manusia, tampa harus menciptakan suasana psikologis yang terdekat oleh kepentingan2 dari suatu interpretasi kebenaran yang subyektif dan sangat politis.

Sebagai bagian dari gerakan islam HMI lahir dan berjuang untuk mengembangkan posisi kekuatan islam sebagaimana mestinya:

  1. Secara ideologis Islam harus difahami sebagai satu-satunya pandangan yang sifatnya universal dipedomani oleh kaum muslimin. Dengan cara demikian maka masyarakat muslim tidak akan kehilangan elan vital yaitu prinsip-prinsip dasar berupa nilai-nilai substantif dan bersifat parenial yang kuat dalam membangun kekokokan sosial.
  2. Secara Sosiologis Islam mesti menjadi panduan dalam membentuk intraksi sosial untuk melahirkan dan memperkuat budaya yang menjunjung tinggi universalitas kemanusian. Islam yang sarat dengan nilai-nilai moral harus dikembangkan untuk segera memberi kontribusi peradaban masa depan.
  3. Secara intelektual Islam harus menjadi paradigma yang menawarkan pola2 epistemik dalam mengembankan peradaban. Demikian pula jika perubahan sosial harus dilakukan dengan sangat radikal pada sistem kehidupan secara total, maka perubahan cara pandang atau cara berpikir harus lahir dari kekuatan yang dapat diperhitungkan. Al-qu’ran sebagai sumber suci islam diyakini merupakan suatu kekuatan yang mengandung kedalaman petunjuk-petunjuk dan keilmuan yang mencerahkan.

Dengan demikian seharusnya kehadiran HMI dipandang sebagai sebuah keharusan sejarah dan tuntutan zaman dan tidak dimaknai sebagai suatu reflesi atas kenyataan sosial yang kurang baik.

Meski dalam catatan sejarahhnya HMI juga lahir dari keresahan atas konsidi keislam, kebangsaan, dan perguruan tinggi kemahasiswaan, kendatipun tidak dapat ditemukan suatu ketimpangan sosial yang sedemikian parah, dipandang perlu untuk tetap menghadirkan institusi (keHMIan) yang tetsemangati ole ideologi tauhid untuk membumikan risalah2 ilahi.

Milad Himpunan Mahasiswa Islam
Palopo 5 Februari 2023