Kades di Luwu Utara Diduga Tidak Netral, Bawaslu: Sementara Penelusuran

Luwu Utara, Wijatoluwu.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), telusuri dugaan pelanggaran Kepala Desa Mulyorejo, Sukamaju Selatan. Kades tersebut diduga mengarahkan Kepala Dusun mendukung Caleg tertentu.

“Iya sementara penelusuran,” kata Komisioner Bawaslu Luwu Utara Divisi PPPS Supriadi Halim, Senin (18/12/2023).

IKLAN

Supriadi mengatakan informasi tersebut ia dapatkan dari media online. Kendati begitu, pihaknya belum bisa mengambil tindakan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan kades tersebut.

“Jadi ada dugaan (Pelanggaran), tapi itukan informasi kami dapatkan dari media, kemudian tidak bisa kami langsung simpulkan,” kataya.

Mengetahui informasi tersebut, pihaknya langsung menggelar penelusuran terkait kebenaran informasi itu.

“Jajaran Bawaslu sekarang lagi di lapangan kok, lakukan penelusuran, jadi kita cepat menindak lanjuti informasi terkait kepala desa yang dimaksud. Sesuai dengan mekanisme yang ada itu, kami jadikan informasi awal yang dituangkan di Form B8, dari dasar itu kami lakukan penelusuran,” ungkapnya

Tak hanya itu pihaknya juga melibatkan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), dalam menindaklanjuti pelanggaran tersebut.

“Untuk sekarang itu menjadi atensi kami dan jajaran termasuk dari jajaran kepolisian Sentra Gakkumdu juga sedang di lapangan melakukan penelusuran informasi,” tuturnya.

Sementara untuk oknum kepala dusun yang memberikan keterangan dalam berita tersebut hingga saat ini pihaknya belum memperoleh informasi, begitu pula dengan Partai dan Caleg yang dimaksud.

“Kalau informasi dari media itu kan tidak ada menyebutkan inisial kepala dusun dan partai, itukan hanya mengatakan dugaan kepala desa memerintahkan (Kadus),” jelasnya.

Kendati demikian, Bawaslu Luwu utara juga akan meminta klarifikasi dari wartawan media yang mengupload berita tersebut guna mengumpulkan informasi dugaan pelanggaran kades di Sukamaju Selatan itu.

“Kami juga akan coba komunikasi ke teman-teman media yang viralkan itu karena dia tidak menyebutkan nama kepala dusunnya siapa kan, jadi yang wartawan itu kami juga akan minta keterangannya terkait informasi-informasi itu,” tandasnya.