Kisah Inspiratif Supri, Kunci Hidup Sukses “Berbakti Kepada Orang Tua”

Palopo, Wijatoluwu.com — Kisah inspiratif datang dari salah seorang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia adalah Supri, yang baru-baru ini telah dilantik dan menerima SK sebagai sebagai tenaga pendidik ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Semasa kecil, Supri yang sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) telah belajar untuk hidup mandiri. Sepulang sekolah, dia rutin memungut sampah seperti botol minuman untuk dijual lalu hasilnya diberikan ke sang ibu untuk dibelanjakan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

IKLAN

Berkat kemandiriaannya, saat memasuki usia dewasa Supri berani membuka lapak bisnis Online dan masih beroperasi hingga saat ini. Supri juga berhasil mendirikan usaha Lapaknya yang diberi nama Supri Mart, yang terletak di depan Kantor DPRD Palopo yang baru (Kelurahan Rampoang).

Foto Grand Opening Supri Mart

Di tengah kesibukannya sebagai penyedia barang dan juga kerap menjadi kurir untuk barang dagangannya sendiri, ia juga memiliki kesibukan lain seperti Kuliah dan menjadi Master Of Ceremony pada acara Lamaran, Walimah dan berbagai even Ceremony lainnya.

Foto Supri saat menjadi Master Of Ceremony

Selain rutinitas menjadi seorang Mahasiswa dan MC, ia juga telah aktif sebagai tenaga honorer di SMAN 2 Palopo. Hingga saat dirinya lulus Kuliah Strata Satu (S1) pada tahun 2020, pihak SMAN 2 Palopo lalu memberikannya amanah sebagai seorang Guru Pendidikan Agama Islam.

Supri juga sempat meraih juara 1 pada gelaran lomba Theatre Febi Expo bersama dengan rekan-rekannya di HMPS PAI IAIN Palopo pada 2017 silam, mengalahkan beberapa peserta yang berasal dari wilayah Luwu Raya. Selain itu, Supri juga aktif di organisasi lainnya seperti Pramuka sejak SMA hingga sekarang.

Foto Supri mengenakan atribut pramuka

Kendati demikian prestasi yang diraihnya tidak luput dari banyaknya ujian yang telah Supri dapatkan. Supri merupakan anak semata wayang dari Bapak Kappu dan Ibu Sitti.

Di usianya yang masih berumur 8 bulan, ia telah kehilangan sosok seorang ayah (Kappu) dan hidup dengan penuh kesederhanaan bersama ibunya (Sitti) selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Tak berhenti sampai di situ saja, rumah yang ia huni selama bertahun-tahun bersama ibunya lalu di gusur demi pembangunan Kantor Sekretariat DPRD Kota Palopo yang baru.

Alhasil Supri terpaksa harus menumpang di rumah kerabatnya sembari membangun hunian baru untuk tempat tinggalnya bersama ibunya yang kala itu sudah dalam kondisi sakit-sakitan.

Dibantu oleh warga sekitar dan rekannya sesama Mahasiswa dulu, Supri akhirnya berhasil mendirikan rumahnya kembali dengan menggunakan puing-puing papan kayu bekas rumah sebelumnya.

Meski begitu, rumah tersebut tidaklah sesempurnah rumah sebelumnya. Saat musim hujan, ia terpaksa harus menyiapkan beberapa baskom kecil sebagai wadah untuk menampung air hujan yang masuk akibat genteng rumah yang bocor.

Hal tersebut tak menyurutkan semangatnya untuk mewujudkan dirinya sebagai orang sukses. Prestasi lainpun kembali ia raih sebagai Komisioner Panwaslu Kecamatan Bara pada bulan November 2022 dan Magister Pendidikan di Kampus IAIN Palopo pada tanggal 20 Maret 2023.

Tak berselang lama dengan prestasinya itu, ia pun kehilangan sosok seorang Ibu (Sitti) pada 10 Juli 2023 yang lalu, menjadikan dirinya sebagai anak yatim piatu.

Hal tersebut tak lantas membuatnya terus menerus larut dalam kesedihan, pada Rabu (26/7) kemarin, ia berhasil menjadi seorang tenaga pendidik ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di SMAN 2 Palopo.

Foto Supri menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Kisah Inspirasi dari Supri ini semoga menjadi teladan generasi bangsa khususnya kaum muda dalam menapaki dunia pendidikan. Berbakti kepada orang tua menjadi salah satu pemicu keberhasilan seorang anak.

Menjadikan diri pribadi yang taat kepada sang pencipta dan orang tua sebagai kunci dalam meraih kesuksesan.

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. Qur’an Surat Ar-Rad ayat 11.