Komisi II DPRD Palopo Kunjungi Balikpapan, Pelajari Sistem Pengelolaan Sampah

Balikpapan, Wijatoluwu.com – Komisi II DPRD Kota Palopo, yang dipimpin Ketua Elisabeth Rosminingsih Zakaria, melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Balikpapan. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pengelolaan sampah yang telah diterapkan di kota Minyak—julukan Balikpapan—sebagai referensi dalam meningkatkan kebersihan di Palopo.

Rombongan DPRD Palopo diterima oleh Muhammad Irfan dari Sekretariat DPRD Balikpapan pada Kamis (13/2/2025). Dalam pertemuan tersebut, Elisabeth menyampaikan ketertarikan pihaknya terhadap keberhasilan Balikpapan dalam menjaga kebersihan kota melalui sistem pengelolaan sampah yang efektif.

“Kami ingin melihat langsung bagaimana sistem pengelolaan sampah di Balikpapan berjalan, mulai dari pengangkutan, pemilahan, hingga pembuangan akhir. Apakah ada metode yang bisa kami adopsi untuk diterapkan di Palopo guna meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah,” ujar Elisabeth.

Bacaan Lainnya

Menurut Elisabeth, Palopo masih menghadapi kendala besar dalam pengelolaan sampah. Saat ini, pengelolaan limbah domestik masih bergantung pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo dan belum berjalan optimal.

“Dengan volume sampah sekitar 800 ton per hari, Palopo masih kesulitan dalam pengangkutan dan pengolahan limbah, yang sering menimbulkan penumpukan serta mengganggu estetika dan kesehatan lingkungan,” terangnya.

Elisabeth juga menyoroti tantangan lain, seperti bau sampah sebelum mencapai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Oleh karena itu, pihaknya ingin mengetahui bagaimana Balikpapan mengatasi permasalahan ini sebelum sampah sampai ke TPA.

“Salah satu yang ingin kami pelajari adalah bagaimana Balikpapan mengelola sampah sebelum mencapai TPA, terutama dalam mengatasi bau yang sering kali mengganggu. Kami berharap bisa menemukan solusi yang bisa diterapkan di Palopo,” tambahnya.

Dalam kunjungan ini, rombongan DPRD Palopo juga berencana mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam terkait pengelolaan sampah berbasis kelurahan.

Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah sistem pengangkutan sampah berbasis kelurahan di Balikpapan, yang memungkinkan distribusi sampah lebih merata dan terorganisir. Selain itu, metode pemilahan sampah sejak dari sumbernya serta pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan limbah juga menjadi fokus studi banding.

Elisabeth berharap kunjungan ini dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Kota Palopo dalam merancang sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif.

“Harapan kami, sistem yang diterapkan di Balikpapan bisa menjadi referensi yang baik bagi Kota Palopo, sehingga kebersihan kota semakin meningkat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan