Marak Peredaran Uang Palsu di Luwu Raya, Polisi Selidiki

PALOPO, WIJATOLUWU.COM – Kasus peredaran uang palsu di wilayah Luwu Raya kembali menjadi perhatian publik setelah laporan warga berinisial DU di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebutkan bahwa ia menerima uang pecahan Rp 100.000 yang diduga palsu dari teman arisannya. Kejadian ini menjadi viral setelah video uang palsu tersebut beredar di media sosial.

Menurut DU, uang yang diduga palsu itu ia dapatkan saat menerima pembayaran arisan secara tunai dari salah satu temannya. Ia mengaku merasa ada keanehan pada uang tersebut karena teksturnya berbeda, terasa lebih tebal dibandingkan uang biasanya.

“Ketika memegang uang tersebut, saudara DU merasakan uang itu agak aneh. Temuan ini kemudian ia unggah di media sosial,” jelas Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, kepada wartawan, Senin (23/12/2024).

Polisi telah mengamankan uang tersebut sebagai barang bukti dan berencana memeriksanya lebih lanjut dengan melibatkan pihak perbankan.

“Pecahan Rp 100.000 yang diduga palsu akan kami bawa ke BRI Kota Palopo untuk pengecekan keasliannya,” kata Supriadi.

Dalam video yang beredar, DU memperlihatkan uang pecahan Rp 100.000 dengan kondisi bagian ujungnya dibelah untuk memeriksa tanda-tanda keasliannya.

“Betul, ada uang palsu beredar di Palopo. Arisan ini dibayar tunai, jadi hati-hati,” ujar seorang wanita dalam video tersebut, memperingatkan warga Kota Palopo untuk waspada.

Kasus ini menambah daftar temuan uang palsu yang sebelumnya juga dilaporkan terjadi di instansi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu dan Bank Sulselbar Cabang Belopa. Dalam kasus sebelumnya, juru bayar Bagian Umum Setda Pemkab Luwu, Samri Sainong, mengakui bahwa uang yang digunakan untuk membayar salah satu media cetak di Luwu ternyata diduga palsu.

“Benar, saya yang membayar Echa (pimpinan Litex.red). Saya tidak sempat memeriksa jika ada uang palsu terselip dalam beberapa lembar yang saya serahkan,” kata Samri.

Ia menyebut bahwa uang tersebut berasal dari bendaharanya yang mendapatkan uang dari Bank Sulselbar. Kabag Umum Setda Pemkab Luwu, Imran Hasyim, mengaku langsung meminta timnya memeriksa seluruh uang yang ada di instansinya setelah mendengar laporan tersebut.

“Uang yang digunakan selama ini berasal dari Bank Sulselbar, sehingga tidak ada kecurigaan terhadap keasliannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bank Sulselbar Cabang Belopa, Hamdan, menjelaskan bahwa sesuai prosedur, teller bank wajib memeriksa semua uang tunai yang masuk dan keluar dari bank.

“Ini perlu penelusuran lebih detail, karena sesuai standar kerja, uang yang diterima harusnya sudah tersortir,” imbuhnya.