Palopo, Wijatoluwu.com — Momentum hari Jadi Luwu ke 755 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke 77, Aliansi Rakyat Luwu menggugat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Walikota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi itu menuntut pemekaran DOB Luwu Tengah.
Aksi tersebut digelar bertepatan dengan HJL dan HPRL, Senin (23/1/2023), sekira sekitar pukul 11.00. Massa aksi sempat membakar sejumlah ban bekas di jalur utama trans Sulawesi.
Aparat Polres Palopo dan massa Aliansi sempat mengalami gesekan yang diawali dengan pelarangan pihak keamanan kepada massa Aliansi untuk melakukan pembakaran Ban.
Aliansi membawa spanduk utama yang bertuliskan “Pemda Luwu Gagal Total” dimana mereka juga menuliskan poin tuntutan diantaranya “Evaluasi Kinerja Pemda Luwu dalam proses pemekaran Kab. Luwu Tengah dan juga KKLR Bisa Apa”.
“Kami tidak menginginkan perjuangan pembentukan DOB Luwu Tengah dikerdilkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan hanya menjadikannya sebagai jualan para elit pada momentum politik saja,” ucap koordinator lapangan, Iqra.
Menurutnya Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah salah satu syarat administrasi terbentuknya Provinsi Tana Luwu. Atas maksud tersebut pihaknya menggelar aksi dengan tujuan pemerintah serius dalam menyikapi permasalahan itu.
“Pembentukan DOB Luwu Tengah merupakan salah satu syarat administratif dalam pemekaran provinsi Tana Luwu. Maka dari itu, perjuangan masyarakat, mahasiswa dan pemuda untuk memekarkan DOB Luwu Tengah merupakan suatu hal yg harus terus di gaungkan,” tegasnya.