Luwu Utara, Wijatoluwu.com – Pemerintah Sulawesi Selatan memprioritaskan pembangunan Bendungan Rongkong di Kabupaten Luwu Utara. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir dan meningkatkan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Dr. Suryadarma Hasyim, menyampaikan bahwa pembangunan bendungan ini merupakan salah satu solusi penting untuk pengendalian banjir di daerah aliran Sungai Rongkong. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menambahkan bahwa bendungan ini dapat mereduksi banjir hingga 70 persen.
“Bendungan Rongkong memang sudah menjadi keharusannya, sebab merupakan salah satu upaya untuk pengendalian banjir, khususnya di DAS Rongkong. Minimal bisa mereduksi banjir 40 sampai 70%,” kata Indah Putri Indriani, Minggu (5/1/2025).
Proyek bendungan direncanakan membutuhkan lahan sekitar 437 hektar, dengan tinggi bangunan mencapai 108 meter, dan jika dihitung sampai pondasi mencapai 130 meter. Selain berfungsi sebagai pengendali banjir, bendungan juga akan mendukung penyediaan air baku dan pengembangan irigasi pertanian. Bupati Indah juga menegaskan pentingnya percepatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
“Kami terus mendorong percepatan pembangunan Bendungan Rongkong sebagai solusi jangka panjang untuk pengendalian banjir dan pengelolaan sumber daya air di Luwu Utara,” ujarnya.
Meski begitu, pembangunan bendungan menghadapi penolakan dari sebagian warga Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, yang terdampak langsung oleh proyek tersebut. Mereka mengkhawatirkan hilangnya lahan pertanian dan dampak lingkungan akibat konstruksi bendungan.
Indah menambahkan harapannya agar pembangunan bendungan berjalan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar.
“Kami berharap pembangunan ini tidak hanya memberikan manfaat pengendalian banjir, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan mata pencaharian masyarakat terdampak,” katanya.