Palopo  

Pj Wali Kota Palopo Usulkan Pembangunan Kolam Retensi untuk Atasi Krisis Air Bersih

Palopo, Wijatoluwu.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, H. Firmanza DP, memberikan perhatian khusus terhadap krisis air bersih yang dihadapi Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda-TM). Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan kolam retensi untuk mengatasi keterbatasan sumber air baku.

Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Perumda-TM di halaman Kantor Perumda-TM, Kamis (9/1/2025), Firmanza menyoroti meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pesatnya perkembangan Kota Palopo.

“Perkembangan Kota Palopo luar biasa. Banyak perumahan dibangun, banyak pendatang. Semua itu membutuhkan air bersih. Ini menjadi tantangan besar bagi Perumda-TM,” ujar Firmanza.

Namun, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya menjadi kendala utama. Banyak pipa perlu diganti, dan sumber air baku menghadapi berbagai polemik, termasuk kerusakan hutan di hulu sungai.

Firmanza menyatakan pentingnya membangun kolam retensi sebagai solusi jangka panjang untuk penyediaan air bersih. Namun, keterbatasan anggaran daerah (APBD) menjadi tantangan tersendiri.

“Ini membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk kolam retensi. Kita perlu duduk bersama antara Pemkot, DPRD, dan manajemen Perumda-TM untuk mencari solusi. Jika perlu, kita lobi pemerintah pusat untuk dukungan anggaran,” tegas Firmanza.

Kondisi kritis air baku disebabkan oleh kerusakan hutan lindung di Hulu Sungai Latuppa dan Hulu Sungai Bambalu. Saat musim hujan, air yang mengalir berupa lumpur yang tidak dapat diolah oleh pipa intake.

Masalah lain adalah lokasi hulu sungai berada di wilayah daerah tetangga, sehingga Pemkot Palopo tidak memiliki kewenangan melakukan reboisasi. Firmanza mengajak semua pihak untuk mencari solusi lintas daerah seperti yang pernah direncanakan pada era Gubernur Syahrul Yasin Limpo.

Direktur Utama Perumda-TM, Ir. M. Tawakkal, MM, mengungkapkan bahwa estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan krisis air bersih mencapai Rp80 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan kolam retensi, Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) baru, dan peremajaan pipa distribusi.

“Krisis air ini membutuhkan solusi menyeluruh. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis bisa mengatasi masalah ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Palopo,” kata Tawakkal.