Sebelumnya beredar isu tabung gas elpiji seberat 3 kilogram tersebut mengalami kelangkaan di sejumlah pangkalan di Kota Palopo. Kelangkaan itu pun memicu kenaikan harga tabung gas tersebut sebesar Rp. 28 ribu rupiah.
“Sudah hampir 2 minggu gas elpiji 3 kilogram langka, harga di pengecer lebih tinggi. Sudah mencapai Rp28 ribu pertabung,” ungkapnya salah seorang warga Temmalebba, Jusriani.
Ia menduga kelangkaan tabung gas tersebut dipicu akibat jatah yang seharusnya untuk wilayah Kota Palopo, lalu dialihkan salah satu pangkalan menuju daerah morowali, Sulawesi Tengah.
“Ada gas yang keluar daerah, infonya ke Morowali. Kalau memang (harga) harus naik, tidak apa-apa, asal stok aman. Jangan mempermainkan masyarakat kecil,” tegasnya.
Sementar itu, Kadis Perdagangan Kota Palopo, Nurlaeli Kaso menguku, sejak mei 2023 pertamina tidak melakukan pengisian tabung 3kg di tanggal merah.
“Berdasarkan hasil pantauan di pangkalan, sejak bulan kemarin tidak melakukan pengisian tabung 3 kg di tanggal merah, sebagian agen tidak menyalurkan gas di hari tersebut. Itulah yang menyebabkan kekurangan stok di pangkalan pangkalan,” terang Leli.
Nurlaeli menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina. Upaya yang dilakukannya hingga kini juga masih melakukan monitoring di beberapa pangkalan.
“Kami akan komunikasikan dengan pihak pertamina terkait kebijakan tersebut,” terangnya. Untuk sementara ini, kami memonitoring, ada beberapa pangkalan yang tetap ready stok tabung 3 kilogram,”ujarnya.
Nurleli juga mengatakan bahwa masih terdapat sejumlah pangkalan yang hingga kini masih menyediakan tabung gas elpiji 3 kilogram tersebut.
“Pangkalan yang tetap ready tabung gas 3 kilogram diantaranya, pangkalan Kade Oka di jalan Pajalesang, Eliaser Rendeng, jalan Btn Pepabri Blok B7/11, dan Reza Gas, jalan Dr. Ratulangi. Ini langsung dari agennya tetapi tidak buka 24 jam ya,” pungkasnya.