Tantangan Pilkada Tahun 2024

Oleh : Ummung Kallang

Wijatoluwu.com – Tahapan demi tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) tahun 2024 telah dilaksanakan secara berurutan berdasarkan peraturan KPU nomor 02 tahun 2024 sebagai upaya mempersiapkan dan menghadirkan pemilihan kepala daerah yang berkualitas sesuai norma-norma yang ada.

IKLAN

Pemilihan kepala daerah merupakan momentum yang tepat untuk membaca ulang dan mereorintasi masa depan daerah kita masing-masing. maka kita secara bersama-sama punya tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi masing-masing untuk menghadirkan pemilihan kepala daerah yang berintegritas.

Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang berkualitas dan berintegritas tentu memiliki dinamika dan tantangannya sendiri sehingga kita harus menyadari secara bersama-sama untuk berperan dalam rangka berkontribusi dengan baik. Ada beberapa tantangan yang akan dihadapi bersama dan membutuhkan langkah kolektif untuk menyelesaikannya.

  1. Keterlibatan pihak-pihak Terlarang:
    Hampir disetiap momentum pemilihan akan selalu ada temuan pihak-pihak terlarang yang ikut menjadi bagian dari peserta pemilihan. Hal tersebut dapat menodai integritas pemilihan dan menurunkan kualitas pemilihan yang dapat berimplikasi terhadap munculnya sengketa pemilihan. Oleh karena itu, Kita mesti memiliki kesadaran bersama untuk menghargai regulasi yang ada sebagai tanggung jawab moral terhadap penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang berkualitas dan berintegritas.

Sebagai pihak-pihak terlarang untuk terlibat langsung sebagai bagian dari peserta pemilihan harus berbesar hati menahan diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan aturan yang ada sehingga prinsip-prinsip netralitas benar-benar terjaga.

  1. Politik Uang:
    Hampir disetiap kesempatan baik dalam kegiatan formal maupun non-formal, Isu tentang politik uang selalu menjadi topik pembahasan. Perilaku politik uang menodai wajah suci demokrasi yang perlu menjadi perhatian kita bersama agar penyelenggaraan pemilihan kepala daerah tidak diwarnai dengan politik uang sehingga lahir pemimpin daerah yang berkapasitas dan berintegritas.

Wacana tentang pentingnya melahirkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas yang disandarkan pada rekam jejak dan visi-misi kandidat dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah tahun ini mesti disuarakan bersama agar tertutup ruang-ruang yang menjadikan kapital sebagai sarana utama untuk meraih simpati masyarakat.

Kita mesti membangun kesadaran bersama bahwa politik uang merupakan strategi politik yang tidak baik, dan yang paling utama adalah komitmen para kandidat untuk tidak melakukannya sehingga lahir pemimpin yang ideal untuk kepentingan daerah yang lebih baik.

  1. Kampanye Hitam;
    Setiap orang kemungkinan memiliki sisi yang kurang baik dari kehidupannya masing-masing, tetapi dalam konteks demokrasi, tidak perlu ada Kampanye hitam satu sama lain yang dapat menimbulkan kebencian antar sesama warga atau antar sesama partisan dan dapat menyebabkan ketidakpedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan. Oleh karena itu, peran serta kita secara kolektif dibutuhkan untuk mengampanyekan hal-hal positif yang dapat menstimulasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah mendatang.

Menjaga dan merawat keharmonisan hidup antar sesama merupakan tanggung jawab kita bersama sehingga cita-cita dan harapan untuk kemajuan daerah dapat terwujud dan dinikmati bersama-sama dimasa yang akan datang.