Palopo, Wijatoluwu.com — Viral di sosial media, peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Palopo, tidak difasilitasi makanan. Berita itupun telah ramai mendapatkan komentar netizen.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Mustaming membantah tudingan atas ucapan yang tertuang dalam rilis berita viral tersebut.
“Coba kita konfirmasi sama Nurhayati Usman kebetulan ada disamping saya tadi ketika aliansi peduli mahasiswa datang diruangan saya betulkah saya bilang seperti itu, satupun kalimat seperti di atas yang mereka tuduhkan tidak pernah keluar dari lisan saya,” ungkap Mustaming saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).
Lanjut, Mustaming mengatakan bahwa apabila ada yang keliru, ia siap meluruskan. Ia berharap pihak yang mengklaim ucapan Wakil Rektor Tiga itu agar segera menyadari kekeliruan yang tengah viral tersebut.
“Bagi saya mudah-mudahan yang bersangkutan menyadari dan tidak mengulang hal yang sama kepada siapapun, terutama kepada Dosen-dosen nya, tugas kami salah satunya sebagai pendidik, kalau ada yang keliru kami akan luruskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) IAIN Palopo, Muhammad Ilham menganggap bahwa berita tersebut adalah siasat profokator.
“Dengan adanya berita liar tersebut kami melihat ada siasat profokator yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab karena setelah kami konfirmasi ke warek III ternyata pernyataan tersebut tidak benar,” ungkapnya.
Ilham juga mengingatkan kepada para mahasiswa IAIN Palopo agar selalu memilah dan memilih informasi yang beredar.
“Dan juga kami ingatkan kembali kepada mahasiswa agar kiranya selalu cermat memilih informasi yang beredar termasuk melalui media sosial yang memang sedang marak informasi Hoax,” imbuhnya.
Sebelumnya Aliansi Peduli Mahasiswa (APEMA) menyoroti kegiatan PBAK IAIN Palopo. APEMA menuding bahwa pihak panitia penyelenggara sengaja tidak memfasilitasi makanan ke para peserta PBAK.
“Informasi dari wakil rektor (Warek) tiga, alasan mengapa tidak dikasi makan, itu karena DEMA mengusulkan tidak usah dikasi makan ini maba supaya jualan mahasiswa laku,” ujara jendlap APEMA, Herlambang, Senin (4/9/2023).
Lebih jauh ia mengaku telah mengklarifikasi ke pihak panitia terkait masalah tersebut. Dari hasil pertemuan tersebut, Herlambang mengatakan panitia dengan sengaja melakukan hal demikian demi melariskan dagangan pelaku UMKM yang berada di pelataran lokasi kegiatan.
“Hari ini teman-teman ketemu sama panitia dan warek tiga. Cuma mereka tetap pada kesimpulan kalau Maba tidak dikasi makan supaya jualan mahasiswa laku,” tambahnya dengan tegas.