Warga di Luwu Dibuat Geger Isu Penculikan Anak, Kapolres: Jangan Mudah Percaya!

Luwu, Wijatoluwu.com — Video diduga percobaan penculikan anak beredar di sosial media. Dalam video itu terlihat dua orang pria membawa senjata dan motor NMX tengah mengahadang siswa Sekolah Dasar (SD) tepat di traffic light.

Video itu kemudian dibagikan ke beberapa grup sosiaL media facebook tanpa keterangan lokasi kejadian. Imbas dari video itu, banyak dari masyarakat Belopa Kabupaten Luwu menduga kejadian penculikan itu terjadi di daerah Radda, Kecamatan Belopa.

“Astagafirullah dekat dari rumah ini kejadian, tadi ada penculikan anak di depan toko mabel Radda, kakak-kakak yang punya anak tolong anaknya dijaga dan diawasi,” kata seorang warganet pada postingannya.

Seorang warganet lainnya memposting menyebut bahwa orang yang diduga pelaku penculikan anak itu berjumlah 4 orang dan mengendarai dua motor.

Menanggapi hal itu, Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, S.H, S.I.K, M.Si, kembali menghimbau masyarakat Kabupaten Luwu agar tetap tenang dan jangan mudah percaya dengan video yang diposting di sosial media.

“Jangan mudah percaya dengan video yang diposting disosial media, ini bisa saja informasi hoax dan tidak bisa dipertanggung jawabkan,” katanya, Ravu (18/01/2023).

Arisandi meminta agar masyarakat bijak dalam menyikapi informasi yang beredar luas di sosial media. Ia meminta agar warga lebih teliti sebelum membagikan potongan-potongan video yang diunggah melalui akun facebook.

“Terlebih lagi jika langsung membagikan postingan itu tanpa terlebih dulu mecari tahu kebenaran dari video itu. Saya harap masyarakat Luwu tetap bijak dalam mencerna dan membagikan informasi yang beredar karena hal itu tidak belum tantu terjadi di Kabupaten Luwu,” tambah Arisandi.

Kapolres Luwu juga mengatakan bahwa, tanpa mengurangi kewaspadaan, akibat yang mungkin ditimbulkan dari kesalahan penerimaan informasi yaitu keresahan dalam masyarakat dan kecurigaan yang berlebihan kepada orang asing.

“Sehingga kita akan memberikan tuduhan yang tidak berdasar kepada seseorang dan lebih parahnya lagi jika terjadi kesalahan dalam menerima informasi yaitu terjadi aksi main hakim sendiri,” imbuhnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muh. Saleh menegaskan, sejuah ini pihaknya tidak menerima laporan apapun terkait video yang beredar di sosial media dan meresahkan masyarakat Luwu.

“Tidak ada laporan terkait video yang beredar yang katanya terjadi di daerah Radda, Kecamatan Belopa, sat Reskrim Polres Luwu juga kerap berpatroli untuk mencegah adanya aksi-aksi kriminal, baik itu percobaan penculikan yang belakangan membuat masyarakat Luwu khawatir maupun aksi-aksi kriminal lainnya,” tegasnya.