Luwu, Wijatoluwu.com — Ketua Umum Ikatan Pemuda Luwu Raya (IPLR) Mengisahkan perjalanan hidupnya bersama Almarhum Syukur Bijak yang merupaka Wakil Bupati Luwu dua Periode. Menurut Nurhan Tabau mengaku sangat dekat dengan Almarhum Syukur Bijak.
“Kakanda Almarhum SBJ saya kenal secara dekat dua tahun menjelang pilkada Luwu, dimana almarhum terpilih kembali sebagai wakil bupati,” ucapnya kepada wijatoluwu.com, Jumat (6/3/2023).
Syukur Bijak di mata Nurhan merupakan seorang figur politik yang memiliki tekat kuat khususnya dalam memperjuangkan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah dan Provinsi Luwu Raya.
“Almarhum adalah politisi yang memiliki kesungguhan yang kuat dalam memperjuangkan provinsi Luwu Raya, khususnya pada pemenuhannya secara administratif, sehingga beliau sangat kuat keinginannya untuk terus mendorong pembentukan Kabupaten Luwu Tengah,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa Almarhum Syukur Bijak merupakan sosok yang sangat mudah diajak berkomunikasi, terbuka serta memiliki prinsip kejujuran.
“Almarhum sangat mudah diajak berkomunikasi, politisi kawakan dengan model komunikasi terbuka, dengan prinsip kejujuran yang kokoh,” terangnya.
Tak hanya itu, kata dia (Nurhan), sosok Almarhum Syukur Bijak juga dikenal dekat dengan kalangan muda. Baginya (Syukur Bijak), pemuda juga merupakan aset politik masa depan.
“Beliau sangat dekat dengan anak-anak muda, percaya bahwa anak muda Luwu adalah masa depan politik yang harus diberi ruang berproses,” ungkapnya.
Nurhan mengungkapkan bahwa dirinya terakhir bertemu dengan Almarhum saat terpilih sebagai wakil bupati Luwu untuk kedua kalinya.
“Terakhir perjumpaan dengan beliau setelah beberapa bulan terpilih sebagai wakil bupati, kami bertemu dan berdiskusi bagaimana mendorong beberapa peluang program pembangunan di Luwu,” paparnya.
Meninjau dari aspek sosial, Nurhan mengatakan bahwa Almarhum merupakan politisi yang memiliki jiwa sosial yang kuat.
“Dalam tinjauan sosiologis, almarhum adalah politisi yang memiliki modal sosial yang sangat kuat, sehingga terkadang dalam praktek politiknya, dimensi modal sosial yang muncul adalah dimensi strukturalnya, terkadang bagi lawan politiknya dimensi ini dalam praktek politiknya dianggap sangat tertutup,” jelasnya.
Tak lupa ia mengucapkan duka yang medalam atas kepergian Wakil Bupati Luwu yang dikenal kuat dengan warna perpolitikannya di Kabupaten Luwu itu sendiri.
“Apapun yang terjadi dalam proses beliau sebagai seorang pemimpin, beliau memberi warna yang kuat dalam perpolitikan khususnya di Kabupaten Luwu dan dalam perjuangan pemekaran Luwu Tengah. Semoga almarhum Husnul Khotimah, seluruh amal ibadahnya diterima Allah Swt. dan ditempatkan ditempat yg mulia,” pungkasnya.