Sementara itu Plt. Kadis Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis, mengatakan bahwa kehadiran kurikulum merdeka sangat membantu dalam penanaman karakter nilai moderasi beragama.
“Kehadiran Kurikulum merdeka saat ini tentunya sangat mewarnai dan membantu dalam penanaman karakter nilai-nilai moderasi beragama,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini telah menerapkan pembelajaran dengan pola Inklusif yang mana dalam proses pembelajaran tersebut menyetarakan peserta didik biasa dan mereka yang berkebutuhan khusus.
Sehingga dalam proses tersebut keduanya memiliki kesempatan mewujudkan nilai-nilai serta menjadi agen perubahan dalam penerapan moderasi beragama
“Selanjutnya pembelajaran Inklusif yang menyetarakan peserta didik biasa atau reguler dengan yang berkebutuhan khusus. Memiliki kesempatan menjadi agen perubahan dalam moderasi beragama,” ungkapnya.
Ia juga mengaku dalam menerapkan hal demikian tentunya memiliki tantangan tersendiri khususnya dalam penguatan budaya lokal. Hal ini lalu kemudian telah diupayakan oleh pemerintah Kota Palopo dengan membuat rancangan peraturan daerah untuk hal tersebut.
“Kemudian tantangan moderasi beragama dilakukan dengan penguatan budaya lokal, salah satunya adalah dengan rancangan peraturan daerah dan semoga cepat terwujut mohon didoakan,” imbuhnya.