Palopo  

Kerap Didemo Berbagai Tuntutan, Begini Respon PAM TM Palopo

Palopo, Wijatoluwu.com — Perusahaan Air Minum Tirta Mangkaluku Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), belakangan ini kerap didemo oleh sekelompok mahasiswa yang menyebut dirinya adalah Aliansi Mahasiswa Peduli Konsumen (Ampuh). Menanggapi hal tersebut PAM TM Palopo pun angkat bicara.

“Kalau kita berbicara masalah air baku tidak bisa miki tawar menawar kalau sungai kering apa mau dipake? tidak bisa itu,” kata Ass. Man Humas PAM TM Palopo Novita Sari Basmin kepada wijatoluwu.com, Selasa (25/10/2023).

IKLAN

Novita mengungkapkan bahwa dirinya bersama beberapa awak media juga telah melakukan peninjauan di beberapa integ air. Novita mengatakan Indeks air baku turun drastis di angka 80 persen.

“Nah ini kan saya sudah pernah undang beberapa media itu turun ke lapangan kunjungan liat kondisi Intake Mangkaluku, Integ Maganda, dan lain sebagainya. Beberapa beberapa Intake pada air baku itu memang debit air turun derastis 80%. Pikir miki ini kalau 20 % ji atau 10%,” ungkapnya.

Kendati begitu, pihaknya tidak tinggal diam dalam melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan pada konsumen dengan menerapkan sistem Zona wilayah.

“Tapi tidak berarti bahwa karena kondisi ini kita tinggal diam tetap ada upaya yaitu distribusi, penggiliran air secara zonasi, misalnya zona selatan jam sekian kita gilir air makanya selalu kita infokan bahwa jam sekian ada penggiliran tampung memang miki air ta,” tuturnya.

Novita juga berdalih bahwa selama dampak El Nino melanda Indonesia terkhususnya Palopo, belum ada laporan pelanggan yang terlalu mempersoalkan kekurangan air baku.

“Nah ini kan sampai sekarang juga alhamdulillah tidak ada ji pelanggan yang bagaimana sekali dan mereka mengerti sekali kondisita bahwa memang tawwa ini fenomena alam dan memang semua wilayah berdampak,” jelasnya.

Hujan yang melanda Kota Palopo juga sempat memberikan angin segar bagi pihaknya. Kendati begitu setelah dipastikan, hujan tersebut tidak terjadi di Hulu sungai melainkan di wilayah tengah Kota, sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan.

“Karena hujan di hulu itu cuma hanya  gerimis sedangkan di kota hampir mi banjir tapi ada ji kenaikan debit air 10% cuma itu kenaikan kalau cuma 10% kalau kami yah dalam dunia air minum itu tidak terlalu berdampak signifikan,” tandasnya.

Sebelumnya PAM TM didemo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli konsumen. Aliansi tersebut menyuarakan beberapa tuntutan diantaranya, pelayanan yang diduga kurang memuaskan kepada konsumen.

“Sebagai Perumda, dituntut untuk bekerja secara maksimal memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan, bukan malah melayani keluarganya, seperti memasukkan anak, menantu dan ponakannya sebagai karyawan,” imbuh Jendlap Ampun Reski.