Palopo

KNPI Palopo Dinilai Kehilangan Nyawa Gerakan, Musda Jadi Harapan Baru

877
×

KNPI Palopo Dinilai Kehilangan Nyawa Gerakan, Musda Jadi Harapan Baru

Sebarkan artikel ini

Palopo, Wijatoluwu.comMenjelang Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Kota Palopo, suara kritis mulai bermunculan dari kalangan organisasi kepemudaan. Salah satunya datang dari Awal, kader GMNI Cabang Kota Palopo yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi DPD GMNI Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia menilai, momen Musda bukan hanya dijadikan ajang seremonial pergantian kepengurusan, tetapi seharusnya menjadi titik tolak konsolidasi arah gerakan pemuda yang lebih substansial.

Menurutnya, KNPI di daerah, khususnya di Kota Palopo, harus lebih dari sekadar wadah berhimpun. KNPI mesti tampil sebagai ruang aktualisasi dan pengorganisasian energi pemuda menuju perubahan yang progresif.

“KNPI sebagai wadah OKP seharusnya menjadi Katalisator kesadaran Kritis dan Progresif Pemuda serta mendorong pemuda mengorganisir energi pemuda untuk perubahan sosial dan menghidupkan ruang dialektika antar pemuda sehingga tujuan KNPI secara progresif bukan sekadar menjadih wadah, tetapi menjad motor pemggerak transformasi sosial,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025).

Awal menambahkan, penting untuk mengingat kembali semangat awal kelahiran KNPI sebagai wadah strategis penyatu organisasi kepemudaan di Indonesia. Tujuan mulia inilah yang harus dikontekstualisasikan dalam dinamika lokal Palopo hari ini.

“Kita ketahui bersama bahwa sejarah terbentuknya KNPI sebagai wadah berhimpunya berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia Yang bertujuan untuk menyatukan potensi dan semangat pemuda dalam pembangunan nasional, serta menjembatani kominikasi antara pemerintah dan pemuda,” katanya.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa membaca peran KNPI tidak cukup hanya dari naskah normatif seperti AD/ART. Menurutnya, perlu keberanian untuk melihat bagaimana KNPI dapat hadir sebagai kekuatan transformasional di tengah kehidupan sosial masyarakat.

“Terlepas dari pada itu Tujua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) jika dikaji secara krtis dan progresif, tidak cukup hanya dilihat dari maskah normatif atau AD/ART Organisasi namun perlu dilihat bagaimana KNPI dapat atau seharusnya menjadi kekutan transpormasional dalam kehidupan berbangsa,” jelasnya.

Ia mewanti-wanti, jika fungsi kritis ini diabaikan, KNPI akan kehilangan daya geraknya dan hanya akan menjadi simbol struktural yang tak lagi relevan bagi generasi muda.

“Jika KNPI gagal menjalankan peran krtis tentu KNPI berisiko hanya menjadi formalitas struktural yang kehilangan makna gerakan,” tegasnya.

Dalam konteks Musda KNPI Palopo, Awal menyebut bahwa pemilihan sosok pemimpin harus berangkat dari gagasan, bukan sekadar akomodasi kelompok. Seorang pemimpin harus mampu menjadi pemantik kesadaran, bukan hanya penjaga kenyamanan.

“Sebab Pemimpin bukan hanya sekedar membuat kenyamanan melainkan menjadi pembawa kesadaran,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan