Kondisi Tanah Masih Labil Terjadi Longsor, Warga Peta Yang Sakit Dievakuasi Menggunakan Tandu

Palopo, Wijatoluwu.com — Material tanah longsor di wilayah pegunungan Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, belum sepenuhnya dibersihkan. Kondisi tersebut diakibatkan tanah yang masih labil.

Dalam sebuah video yang dilihat wijatoluwu.com berdurasi 2 menit 30 detik memperlihatkan warga mengevakuasi orang yang sedang sakit tersebut menggunakan tandu.

IKLAN

Camat Sendana, Rombe, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kondisi tanah yang masih labil sehingga memungkinkan terjadi longsor susulan.

“Kondisi tanahnya memang Masih labil, kalau dikorek makin jatuh itu di atas,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palopo juga sebelumnya telah meninjau lokasi longsor tersebut. Dikatakan Rombe bahwa kondisi tanah yang labil menurut BPBD rentan mengakibatkan longsor susulan.

“Kan basah terus tanahnya, waktu naik BPBD mereka bilang kalau diganggu itu semakin parah nanti jatuh dari atas,” ujarnya.

Sementara untuk warganya yang sakit lalu ditandu oleh warga diakuinya akibat kendaraan tidak dapat melintas di daerah tersebut. Warga yang sakit juga tidak bisa dievakuasi menggunakan motor disebabkan warga tersebut tidak sanggup untuk duduk.

“Di minjana, ada orang ditandu dari atas karena mau dikasi naik motor tapi harus rebah, tidak bisa kalau dikasi duduk jadi ditandu,” ungkapnya.

Pihaknya saat ini mengupayakan koordinasi ke Pemerintah Kota Palopo untuk dilakukan penyaluran bantuan kepada warga yang masih terisolir di wilayah pegunungan peta.

“Yang bisa dilakukan untuk sekarang itu, warga kita yang terisolir karena terputus jalan, tinggal itu bantuan-bantuan pangan. Saya sudah sampaikan ke Sekda tadi kemudian ada juga laporan tertulis dari Lurah Peta masuk ke sana,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Palopo mengupayakan untuk diturunkannya alat berat menanggulangi bencana tanah longsor di Kelurahan Peta tersebut.

“Nanti saya koordinasi dengan kabid Alat Berat dan Badan Bencana, karena kami di Bina Marga tidak ada alat Berat, saya sangat merasakan penderitaan saudara kita yang ada di Tandung,” ungkapnya