Luwu Utara, Wijatoluwu.com – Proyek vital mangkrak. Bupati pun dibungkam saat mengeluh. Dalam rapat koordinasi ketahanan pangan yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan kekhawatirannya terhadap proyek Bendung Baliase yang hingga kini tak kunjung rampung.
Proyek itu seharusnya menopang kebutuhan irigasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya, namun justru terbengkalai.
“Kalau ini bisa diselesaikan, maka akan sangat membantu petani kami, apalagi kita akan masuk musim panen puncak akhir Februari hingga April,” kata Indah dalam forum tersebut yang juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Jumat (17/1/2025).
Ia menegaskan, tanpa dukungan infrastruktur seperti Bendung Baliase, daerahnya kesulitan memaksimalkan potensi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, saat ia mulai menyinggung pengalihan anggaran pembangunan jalan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), mikrofon miliknya tiba-tiba dimatikan.
“Itu jalan sudah direncanakan sejak lama, lahan sudah dibebaskan. Dan sangat potensial karena sudah ada investor yang tertarik kembangkan sapi perah di Seko,” ucap Indah sebelum suaranya tak lagi terdengar.
Indah menjelaskan bahwa pembangunan jalan di Kecamatan Seko sangat strategis untuk mempercepat distribusi hasil pertanian dan pengembangan peternakan.
“Kalau anggarannya dialihkan ke IKN, bagaimana daerah bisa berkembang? Padahal ini menyangkut investasi dan pangan,” katanya.
Bendungan Baliase dan jalan ke Seko, menurut Indah, bukan hanya infrastruktur, tetapi fondasi ketahanan ekonomi lokal. Pemerintah pusat pun didesaknya untuk tidak lagi mengabaikan suara dari daerah.
