Palopo, Wijatoluwu.com — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), disoroti warga. Operator SPBU tersebut melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite diduga tidak sesuai harga.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin (20/3) sekira pukul 11.00 Wita. Erick yang merasa dirugikan oleh operator SPBU protes mobilnya di isi BBM tidak sesuai takaran harga.
“Mengisi ka 100 ribu pertalite mobil ku, pas naik ka di mobil ku kenapa na 1 balok ji terisi na biasanya saya isi harga begitu naik 3 balok,” kata Erick kepada wijatoluwu.com.
Erick yang merasa curiga hal tersebut tidak sesuai takaran, langsung mempertanyakan ke operator nosel yang melakukan pengisian ke mobil miliknya (Erick).
“Merasa ganjil ka, baru saya tanya operatornya kenapa na 1 balok ji naik na 100 ribu? Dia bilang ‘tidak tau ma itu’,” ujarnya.
Ia lalu meminta resi pengisian BBM dan mendapati bahwa resi yang diberikan operator tersebut palsu, pasalnya nomor plat mobil miliknya tidak sesuai dengan nomor plat mobil yang ada pada resi yang diterimanya.
Tak hanya itu, waktu pengisian yang ada pada resi yang diterimanya juga berbeda dengan waktu saat dirinya melakukan pengisian BBM.
“Saya minta resinya, saya perhatikan itu resi na bukan nomor plat mobil ku di situ resi kemudian jamnya juga berbeda sekali,” ungkapnya.
Ia lalu komplen atas pelayanan operator SPBU ke Manager dan Pengawas SPBU rampoang. Dikatakan Erick, pengawas tersebut bersedia untuk bertanggung jawab atas kelalaian pihaknya namun Erick yang sudah terlanjur kecewa dan menolak hal tersebut.
“Komplen mi ka saya ketemu manager dan pengawasnya, na akui kesalahannya, operatornya juga na akui kesalahannya dan mau bertanggung jawab na isikan k kembali pertalite tapi saya tolak, karena tidak merasa enak mi ku rasa,” pungkasnya.
Ikuti berita terbaru WijaToLuwu.com di Google News