Suami Kades di Luwu Timur Ancam Operator SPBU Saat Pengisian BBM, Berikut Bantahannya

Luwu Timur, Wijatoluwu.com — Viral di media sosial mobil berplat merah trobos antrean pengisian SPBU di Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mobil tersebut adalah milik Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (20/11). Dalam unggahan video memperlihatkan sebuah mobil hitam berplat merah menerobos antrean warga masuk melalui depan SPBU dengan cara mundur. Warga yang juga sedang ikut antre lalu mendokumentasikan kejadian tersebut ke media sosial.

“Luar biasa orang ngantre sampai 3 jam dia langsung motong,” ucap pengunggah video

Pjs Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pengendara mobil tersebut merupakan suami Kepala Desa Wonorejo, Mangkutana. Suami dari Kades itu gunakan mobil dinas milik istrinya yang merupakan istrinya trobos antrean pengisian BBM.

“Dia ngisinya pertalite udah positif itu dia ngisinya. Itu ceritanya suaminya menggunakan mobil Kepala Desa Wonorejo,” kata Pjs Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan, Senin (21/11/2022).

Suami kepala desa tersebut sempat dilarang masuk oleh petugas operator. Operator SPBU lalu diancam akan dilaporkan ke salah satu anggota DPRD (Luwu Timur) jika tidak melayani Suami Kades tersebut.

“Dan ternyata informasinya itu dia sudah dilarang masuk tapi dia ngotot dan ngancam mau lapor ke anggota DPRD jadi mau ngak mau jadi dilayani,” tuturnya.

Dikatakan Taufiq, hal itu sudah terjadi sejak tahun 2020 saat BBM jenis Premium masih berlaku. Ia juga tidak menyalahkan Operator SPBU akibat dari perbuatan Suami Kades teesebut.

“Terus ternyata kebiasaan dia ini sudah dari tahun 2020 kemarin pada saat masih premium. Jadi memang kita ngak bisa salahkan operator (SPBU) karena yang berperilaku agak menyimpang ini oknum konsumennya,” jelasnya.

Ia menegaskan akan mengusut tuntas hal demikian karena menurutnya hal itu sudah sangat meresahkan terlebih adanya pengancaman dari Suami Kades tersebut.

“Kalau ini ngak diangkat pasti akan meresahkan juga apa lagi sudah diancam segala macam begitu,” imbuhnya.

Terpisah, Suami Kades Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, atas nama Suparjo bantah dirinya trobos antrean di SPBU Mangkutana. Suami Kades itu juga bantah adanya pengancaman ke operator SPBU yang dilakukannya.

“Tidak ada (Pengancaman),” ucap Suparjo, Suami Kades Wonorejo saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).

Suparjo mengaku saat itu hendak mengantar rombongan warga dari Desa Wonorejo ingin menghadiri pengajian akbar di Kecamatan Malili, Luwu Timur.

“Kronologinya kemarin hari Ahad itu, masyarakat minta kendaraan untuk mau ikuti pengajian akbar Ustad Abdul Somad yang dilakukan bersama Pemerintah di Malili,” ungkapnya.

Ia juga mengaku saat pengisian BBM ke mobil yang ia kendarai masuk lewat depan SPBU. Kendati begitu sebelumnya ia sudah lebih dahulu meminta izin ke warga yang antre lebih dulu.

“Terus sekitar jam 11 itu saya pergi isikan bensin karena ini mobil kan tidak ada sopirnya jadi saya sebagai suami kepala desa pergi di situ (SPBU) mengisi BBM saya lewat dari depan. Biasanya masyarakat di sini itu memahami kalau anak sekolah dan mobil pegawai, kalau mengancam ngak ada loh sekali lagi ngak ada yang mengancam,” terangnya.

“Orang-orang di sana itu juga memahami gitu loh, kalau ada yang mengatakan saya mengancam nanti saya juga akan cari siapa yang saya ancam. Kalau mungkin yang mengancam itu mobil lain, bukan juga mengancam bagaimana, mobil dinas ada yang mengisi itu dia larang orangnya dari Parepare,” sambungnya.

Suparjo mengaku saat dirinya melakukan pengisian BBM tersebut, tidak ada warga maupun pegawai SPBU mangkutana yang keberatan atas lebih didahulukannya dia mengisi BBM ketimbang warga yang lebih dulu antre.

“Tidak ada juga warga yang melarang apa lagi kita mau ribut sama pegawai, ngak ada yang begitu. Saya juga sudah lihat foto mobil yang video saya, ternyata dia juga mengisi masuk dari depan. Tapi kan tidak kan tidak ada ji masalah di SPBU sepanjang kita saling memahami dan saling pengertian, kita minta izin,” pungkasnya.

(Abu/Shr)