Tokoh  

Belajar “From Zero to Hero” dari Andi Amran Sulaiman, Harapan Indonesia Timur

Rahmat Al Kafi dan Andi Amran Sulaiman
Rahmat Al Kafi, Penulis (kiri) dan Andi Amran Sulaiman, Tokoh Indonesia Timur (kanan)

Penulis: Rahmat Al Kafi
Bakal Calon Wakil Wali Kota Palopo

Belajar dari nol dan mencapai kesuksesan besar atau kadang disebut dengan istilah “from zero to hero” tidaklah mudah. Sebagai anak muda, untuk bisa belajar berjuang dari bawah ke level atas kita harus belajar dari orang-orang yang telah melaluinya, salah satunya Andi Amran Sulaiman.

IKLAN

Dimulai dari nol hingga menjadi tokoh sukses seperti saat ini, perjalanan hidup Andi Amran Sulaiman adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan ketekunan, segalanya mungkin terjadi.

Selain soal dunia, Andi Amran juga seorang yang perhatian tentang agama. Karyawannya banyak yang diberangkatkan umroh. Selain itu, saat ini dia sedang membangun masjid dengan biaya pembangunan senilai Rp. 500 Milyar di Kota Makassar.

Masjid megah itu diberi nama Masjid Hajjah Andi Nurhadi untuk dipersembahkan pahalanya bagi mendiang ibundanya tercinta.

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh anak muda dari sosok Andi Amran Sulaiman yang akan penulis jelaskan pada tulisan ini.

Secara khusus penulis pada tulisan ini mengajak anak muda untuk belajar “from zero to hero” dari seseorang yang penulis kagumi, yaitu Andi Amran Sulaiman.

Seorang tokoh asal Sulawesi Selatan yang juga disebut sebagai tokoh Indonesia Timur yang sukses sebagai pengusaha dan menjadi pemimpin dalam politik.

Selain sebagai pengusaha di banyak bidang melalui grup usaha TIRAN GROUP, Andi Amran Sulaiman juga ditunjuk dua kali sebagai Menteri Pertanian Periode 2014-2019 dan kemudian menjadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo pada tahun tahun 2023.

Perkenalan dengan Andi Amran Sulaiman

Perkenalan penulis secara pribadi dengan Andi Amran Sulaiman dimulai saat penulis menjadi Ketua Umum Pengurus Besar IKAMI Sulsel.

Beberapa kali penulis bertemu untuk menyampaikan undangan, bersilaturrahmi dan berdiskusi serta pasti belajar dari kisah hidupnya. Saat bertemu, penulis banyak bertanya tentang ini dan itu dan Andi Amran Sulaiman adalah tokoh yang mau berbagi soal-soal kehidupannya.

Beberapa kali juga Andi Amran Sulaiman menghadiri Kegiatan Pengurus Besar IKAMI Sulsel sebagai Keynote Speaker. Kehadirannya yang pertama pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IKAMI Sulsel pada tanggal 12 Mei 2022 di Makassar. Kegiatan Rapimnas saat itu dihadiri oleh ketua umum dan pengurus cabang IKAMI Sulsel Se-Indonesia.

Selain hadir berbagi dan berdiskusi mengenai kisah dan perjuangannya pada peserta Rapimnas IKAMI Sulsel, penulis juga ingat betul optimisme yang ia sampaikan untuk kami bahwa “masa depan Indonesia ada di Indonesia Timur”.

Ada kejadian unik yang selalu penulis ingat. Pada saat kami mengantar Andi Amran Sulaiman selepas pembukaan Rapimnas IKAMI Sulsel.

Sebelum menaiki mobilnya Andi Amran Sulaiman dihampiri oleh (alm.) Kak Dadang yang berdiri disamping saya lalu menunjuk saya sambil berkata, “puang ini pak Ketum Calon Wali Kota Palopo”. Sambil tersenyum Puang Andi Amran Sulaiman menepuk bahu saya dan berucap, “Mantap, calon wali kota Palopo, lanjutkan!”. Saya hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih atas kesediaannya membuka Rapimnas IKAMI Sulsel.

Kehadiran kedua Andi Amran Sulaiman pada Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IKAMI Sulsel pada 28 Agustus 2023 dan pada Penutupan Munas secara khusus dilaksanakan di kantornya di Gedung AAS Building.

Pesan penting yang ia sampaikan bahwa anak muda harus bermimpi besar dengan memulai langkah-langkah yang akan dinikmati hasilnya 5, 10, 15 tahun atau hingga beberapa tahun kemudian.

Tidak hanya hadir, Andi Amran Sulaiman juga banyak membantu dan menyupport IKAMI Sulsel. Bagi penulis yang tidak bisa dilupakan, ketika Munas berakhir Andi Amran Sulaiman membantu memulangkan pengurus-pengurus cabang yang belum bisa pulang karena mahalnya tiket pada saat itu.

Bukan hanya itu, beberapa Anggota IKAMI Sulsel direkrut untuk bekerja di perusahaannya dan yang merintis usaha diajak bermitra dengan perusahaannya.

Saking optimisnya kami dengan sosok Andi Amran Sulaiman sebagai tokoh Harapan Indonseia Timur, kami bersama beberapa orang alumni IKAMI Sulsel lintas provinsi menggagas Relawan Andi Amran Sulaiman (RAAS) dengan tujuan untuk mendorongnya menjadi Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden Republik Indonesia tapi belum berhasil. Mungkin saja bisa terwujud di masa depan.

Itu beberapa cerita singkat perkenalan penulis dengan Andi Amran Sulaiman. Selanjutnya penulis akan berbagi hal-hal yang bisa kita pelajari dari jalan hidup dan perjuangan Andi Amran Sulaiman.

Kehidupan Awal Andi Amran Sulaiman

Andi Amran Sulaiman adalah seorang tokoh yang menginspirasi banyak orang dengan kisah perjalanannya yang luar biasa dari kehidupan yang sederhana hingga menjadi salah satu pemimpin sukses di Indonesia yang dilahirkan dari Sulawesi Selatan.

Sosok Andi Amran Sulaiman lahir pada hari Sabtu, 27 April 1968 di pelosok Desa Mappesangka, Dusun Bakung’e Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dia dibesarkan dalam keluarga yang sederhana bahkan sulit, di mana ia belajar nilai-nilai kerja keras dan ketabahan dari kedua orang tuanya.

Andi Amran Sulaiman adalah anak dari seorang purnawirawan angkatan bersenjata, Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta. Meskipun terlahir dari keluarga veteran, uang pensiunan sang ayah yang waktu itu hanya Rp 100 ribu per bulan, tak cukup untuk biaya hidup istri dan 12 anaknya termasuk Andi Amran Sulaiman.

Karena kondisi yang berat itu bahkan Andi Amran kecil saat berusia 9 tahun. Ia pernah bekerja memecah batu gunung untuk menghasilkan uang hasil jual batu kepada pemilik proyek konstruksi di sekitar kampungnya.

Kisah kecil Andi Amran yang berat tidak membuatnya patah semangat. Ia selalu ingat nasehat yang agung dari seorang bijak, “Boleh terlahir miskin, tapi jangan sampai kita mati miskin.”

Meskipun berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, Andi Amran Sulaiman memiliki mimpi besar untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan membantu masyarakat di sekitarnya.

Kegigihan dalam Belajar dan Berinovasi

Meskipun hanya memiliki akses terbatas terhadap pendidikan formal karena kondisi ekonomi, Andi Amran Sulaiman tidak pernah kehilangan semangatnya untuk belajar. Ia terus melanjutkan sekolahnya hingga perguruan tinggi.

Andi Amran Sulaiman berhasil menyelesaikan studi sarjana pertanian di Universitas Hasanuddin. Setelah menjadi sarjana, ia menjadi dosen dan pernah bekerja di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV namun kemudian memilih resign untuk fokus melakukan penelitian dan inovasi serta memulai bisnis di bidang pertanian. Ada banyak inovasi yang ia lakukan namun ada satu inovasi penelitian yang mengubah hidupnya.

Selain menyelesaikan gelar sarjana, ia juga menyelesaikan studi hingga gelar doktor di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

Penemuan yang Menghasilkan Hak Paten

Awal kisahnya, waktu itu terjadi serangan tikus di Indonesia termasuk di Sulawesi pada tahun 1992. Andi Amran Sulaiman yang saat itu banyak bereksperimentasi di bidang pertanian berpikir bagaimana menciptakan racun dalam bentuk bom untuk membasmi tikus.

Andi Amran Sulaiman kemudian melakukan penelitian tentang racun khusus pembasmi tikus. Akhirnya, penemuan yang diberi label Tiran yang merupakan singkatan dari “Tikus Mati Diracun Amran” berhasil. Tapi tetap butuh waktu 3 tahun baru bisa mendapat Hak Paten sebagai pembasmi paling efektif hama pengerat.

Nama Tiran kemudian ia pakai sebagai nama grup Usaha TIRAN GROUP yang di dalamnya terdapat banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

Sebelum mendapatkan hak paten, produk racun tikus Tiran tidak mudah untuk dipasarkan. Satu batang waktu itu ia jual Rp. 100 tidak laku. Bahkan ia sempat memberi gratis tapi membuat pembeli curiga. Tapi kemudian setelah mendapat paten, harganya menjadi Rp 7.000 per batang dan laku keras.

Penelitian yang dilakukannya bukan hanya racun tikus, Andi Amran Sulaiman sempat mencoba mengembangkan beberapa alat seperti mesin panen padi atau harvestern namun terkendala masalah modal yang akhirnya berhenti.

Mendapatkan Milyaran Rupiah dari Hak Paten dan Tanda Kehormatan Satyalancana

Setelah mendapatkan hak paten, formula racun tikusnya digunakan lebih dari 2,5 juta petani di Indonesia. Bahkan, formula racun ini juga diekspor ke luar negeri, antara lain ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand dan sejumlah negara Asia yang membutuhkan racun pembasmi tikus.

Andi Amran Sulaiman memegang 8 hak paten racun pembasmi tikus yang membuatnya mendapatkan ratusan milyar rupiah dari hak patennya.

Karena keberhasilannya ini, Andi Amran Sulaiman kemudian dianugrahi Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007.

Memulai Bisnis dan Menjadi Pengusaha Besar

Setelah sukses mendapatkan hak paten atas inovasinya, Andi Amran Kemudian mulai mengembangkan bisnisnya di bidang lain. Ia membuat perusahaan produsen pestisida, kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, hingga memiliki SPBU sendiri atas nama grup usaha Tiran Group.

Selanjutnya kemudian, Tiran Group menjadi raksasa dan memiliki 10 anak usaha. Andi Amran Sulaiman berhasil mencetak omzet Rp 500 miliar per tahun. Sementara itu asetnya udah mencapai Rp 1 triliun.

Dari seorang anak desa yang serba terbatas, Andi Amran Sulaiman mampu menjadi pengusaha besar atas kegigihannya belajar dan berinovasi.

Menjadi Menteri Pertanian yang Membuat Kekayaannya Berkurang

Keberhasilan Andi Amran Sulaiman dalam inovasi dan bisnis dalam bidang pertanian kemudian membuat presiden Joko Widodo mengangkatnya menjadi Menteri Pertanian Indonesia pada 27 Oktober 2014. Ia menjabat sampai tahun 2019 tanpa pernah direshuffle hingga berakhirnya periode pertama masa pemerintahan presiden Jokowi. Di akhir periode kedua Presiden Jokowi, ia kemudian ditunjuk kembali menjadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2023.

Uniknya, berbeda dengan kebanyakan menteri yang hartanya bertambah saat menjabat. Justru saat menjadi menteri di periode pertama, harta Andi Amran Sulaiman berkurang sekitar Rp. 50 Milyar sesuai dengan harta yang terekam dalam LHKPN-nya. Ini artinya, Andi Amran Sulaiman adalah menteri amanah yang juga dikenal bersih dan anti-korupsi.

Inspirasi Andi Amran Sulaiman bagi Kita

Dengan dedikasi dan kerja kerasnya “from zero to hero”, Andi Amran Sulaiman akhirnya memiliki karier yang gemilang. Ia membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Kesuksesannya dalam bidang pembangunan membuatnya layak untuk menjadi inspirasi bagi kebanyakan anak muda yang rentan patah semangat dalam berjuang.

Andi Amran Sulaiman tidak hanya berhasil dalam karier pribadinya, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat.

Sebagai seorang pemimpin yang peduli, dia aktif dalam berbagai program sosial dan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui AAS Community. Dedikasinya terhadap kesejahteraan rakyat membuatnya menjadi sosok yang dicintai dan dihormati oleh banyak orang.

Kisah hidup Andi Amran Sulaiman adalah inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi untuk meraih kesuksesan dari nol. Dengan tekad, kerja keras, dan ketekunan, dia membuktikan bahwa tak ada yang tidak mungkin jika kita bersungguh-sungguh.

Pesan inspiratif dari perjalanan hidupnya adalah bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pahlawan dalam hidupnya sendiri, asalkan tidak pernah menyerah dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Dari kondisi yang sederhana hingga mencapai puncak kesuksesan, Andi Amran Sulaiman adalah contoh nyata dari kekuatan tekad dan kerja keras.

Kisah hidupnya mengajarkan kita bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, kita semua bisa menjadi pahlawan dalam kisah hidup kita sendiri dan menjadi pahlawan yang berdampak dan memberi manfaat besar bagi bangsa dan tanah air.

Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi anak muda Palopo yang harus selalu yakin dengan usaha yang dilakukan dan tidak mudah patah semangat berjuang dalam mengubah hidup.

*Penulis merupakan Mantan Ketua Umum PB IKAMI Sulsel Periode 2020-2022
Ketua Umum Gerakan Anak Muda Palopo
Koodinator Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Palopo