Bupati dan Wakil Bupati Luwu Paparkan Visi-Misi di Hadapan DPRD

banner 468x60

Luwu, Wijatoluwu.com – Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag., bersama Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, S.H., menghadiri rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu. Rapat yang berlangsung di ruang sidang paripurna DPRD Luwu pada Rabu (5/3/2025) ini mengagendakan Pidato Penyampaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Luwu Masa Jabatan 2025-2030.

Sebelumnya, pada 20 Februari 2025, H. Patahudding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu—yang akrab disapa Pata-Dhevy—resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Luwu oleh Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

banner 336x280

Dalam pidatonya, Bupati Luwu menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kabupaten Luwu atas kepercayaan yang diberikan kepada mereka untuk memimpin daerah selama lima tahun ke depan.

“Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Luwu yang telah memberikan mandat dan kepercayaan kepada kami untuk menakhodai pemerintahan selama lima tahun ke depan,” ujar H. Patahudding, didampingi Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak Pawindu.

Sebagai pimpinan daerah, Pata-Dhevy berkomitmen untuk mewujudkan harapan masyarakat melalui visi, misi, serta program prioritas yang telah dirancang.

“Saatnya kita tinggalkan polarisasi dan perbedaan pilihan. Kini, kita harus mempererat tali silaturahmi serta bekerja sama untuk mendukung pembangunan yang berpihak kepada rakyat. Kami membawa visi besar untuk Luwu, yakni ‘Luwu Unggul, Berkarakter, dan Berbasis Agribisnis’ yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan,” jelas H. Patahudding.

Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah daerah telah merumuskan tujuh misi utama, yaitu:

  1. Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berbasis potensi daerah dan daya dukung sosial.
  2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan adaptif.
  3. Membangun sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkarakter berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal.
  4. Meningkatkan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, serta perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.
  5. Mewujudkan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan.
  6. Mengembangkan desa yang inklusif dan siap menghadapi tantangan masa depan.
  7. Menyelenggarakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang ramah lingkungan serta tangguh terhadap bencana.

    Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, menambahkan bahwa untuk mempercepat pencapaian misi tersebut, pemerintah menetapkan tujuh prioritas pembangunan daerah, yaitu:

    1. Sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
    2. Layanan publik yang profesional dan bermartabat (Luwu Malebbi).
    3. Lingkungan yang sehat dan tangguh bencana (Luwu Lestari).
    4. Infrastruktur merata dan berkelanjutan.
    5. Kedaulatan pangan sebagai pelopor ketahanan pangan (Luwu Mappatuo).
    6. Ekonomi mandiri berbasis sumber daya lokal (Luwu Berdaya).
    7. Desa mandiri dan berdaya saing.

    “Melalui reformasi birokrasi dan penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kami optimis tujuh prioritas pembangunan ini dapat diwujudkan. Keberhasilan ini nantinya akan tercermin dalam berbagai indikator yang jelas,” ujar Muh. Dhevy.

    Beberapa indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan Luwu ke depan meliputi:

    1. Tidak ada lagi anak yang putus sekolah pada usia pendidikan dasar.
    2. Sarana dan prasarana pendidikan meningkat serta merata.
    3. Meningkatnya kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif.
    4. Layanan kesehatan berbasis e-KTP bagi seluruh masyarakat.
    5. Pengelolaan persampahan yang lebih modern dan efektif.
    6. Layanan administrasi kependudukan yang cepat dan mudah.
    7. Penanganan kawasan permukiman kumuh yang menjadi kewenangan kabupaten.
    8. Penataan permukiman di desa dan kelurahan.
    9. Normalisasi sungai untuk mitigasi bencana banjir.
    10. Peningkatan kualitas jalan antar-kecamatan dan desa.
    11. Kolaborasi pembangunan jalan tani dan jalan produksi.
    12. Peningkatan luas sawah dengan sistem irigasi yang baik.
    13. Meningkatnya produksi padi per hektare serta luas sawah yang dapat ditanami dua kali setahun.
    14. Stabilitas harga komoditas hortikultura yang menguntungkan petani.
    15. Peningkatan produksi perkebunan, peternakan, dan perikanan.
    16. Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN).
    17. Pertumbuhan dan penguatan UMKM untuk menyerap tenaga kerja, terutama generasi muda.
    18. Optimalisasi peran BUMDes dalam menggerakkan ekonomi desa.
    19. Pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

    “Kami juga merancang pembangunan stadion, sirkuit, rumah sakit di wilayah Walmas, serta youth camp untuk mendukung pengembangan generasi muda,” tambah Muh. Dhevy.

    Ia juga menekankan bahwa pembangunan daerah harus tetap berjalan meskipun ada tantangan, termasuk kebijakan penghematan anggaran oleh pemerintah pusat.

    “Kondisi geopolitik bangsa saat ini mengharuskan kita lebih kreatif dan inovatif dalam membangun daerah,” harapnya.

    Menurutnya, penghematan anggaran 2025 tidak boleh menjadi hambatan, justru harus menjadi energi baru untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

    “Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menjadikan Luwu lebih unggul dibanding daerah lain di masa mendatang,” pungkasnya.

    banner 336x280

    Pos terkait

    Tinggalkan Balasan