Palopo, Wijatoluwu.com — Setelah menggelar pendaftaran serta seleksi berkas, tim panitia perekrutan calon pengurus Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) IAIN Palopo menggelar seleksi wawancara, Rabu 4 Oktober 2023.
Adapun tim panitia dipimpin Kepala Biro AUAK IAIN Palopo, Anwar Abu Bakar, S.Ag, M.Pd didampingi Wakil Rektor II IAIN Palopo, Dr Masruddin,M.Hum serta Dekan FEBI, Dr Anita Marwing, M.HI.
Sementara itu peserta yang lulus berkas mengikuti seleksi wawancara, yakni Muh Akbar, SH, M.H, Eka Purnamasari, M.Pd, Andi Hardianti, SE, M.Ak, Mursyid, S.Pd, MM, Bayanuddin Munir, S.Pd, M.Pd, Nur Amal Mas, SE.Sy, ME. Kegiatan berlangsung di Gedung Rektorat Lantai III IAIN Palopo secara daring maupun luring.
Setiap peserta menyampaikan visi-misi ketika nantinya terpilih sebagai pengurus P2B baik pada tingkatan ketua, sekretaris hingga manajer.
Menariknya, para peserta ini memiliki latar belakang bisnis berbeda-beda, seperti Muh Akbar, SH, M.H jauh sebelum menjadi ASN dirinya pernah menggeluti ekspor impor kakao, ekspor impor kepiting, suplier ikan dan daging di hotel-hotel Toraja sebelum kasus Bom Bali, serta bisnis-bisnis lainnya.
Kemudian peserta kedua, Mursyid, S.Pd, M.Pd, dirinya sebelum diangkat jadi dosen ASN aktif sepuluh tahun di perbankan, sempat menjadi Kepala Unit BRI Rantepao Cabang Toraja.
Sementara itu Eka Purnamasari, pernah menjadi HRD di Columbus, Penanggung Jawab Perusahaan Entertainment, Huppy Puppy, pernah pula sebagai PR di Sekolah Kelautan.
Lain lagi dengan Andi Hardianti, SE, M.Ak dan Nur Amal Mas, SE.Sy, M.E keduanya sejak mahasiswa berbisnis distributor, menjual barang secara online. Nur Amal juga hingga saat ini memiliki usaha pribadi seperti membuka warung mie ayam, toserba dan juga terakhir ditunjuk sebagai Penanggung Jawab FEBI Mart IAIN Palopo.
Peserta terakhir, Bayanuddin Munir, S.Pd, M.Pd sebelum menjadi ASN di IAIN Palopo, ia sempat menjadi penanggung jawab Bengkel sekolah di salah satu SMK Sulbar.
Ia kesehariannya berhubungan dengan dunia industri (dudi), salah satunya Yamaha. Pada saat itu bengkel yang dibinanya dibuat hampir sama dengan Bengkel Yamaha, meraih prestasi sebagai bengkel percontohan se Sulbar dibawah binaan Yamaha.
“Walhasil para siswa saya banyak yang diserap dunia industri, bukan hanya Yamaha namun perusahaan otomotif lainnya,” ujar Bayanuddin.
Selain sebagai penanggung jawab bengkel sekolah yang berhubungan dengan Dudi, ia juga berbisnis ternak, dari satu hewan hingga ratusan ekor di Sulbar. Saat ini pula juga merintis bisnis laundry, dalam sehari mampu mencuci pakaian hingga 200 Kg.
Selain pengalaman kerja, beragam pertanyaan yang dilontarkan panitia seleksi, seperti yang disampaikan Kepala Biro AUAK IAIN Palopo, Anwar Abu Bakar, S.Ag, M.Pd, yakni langkah konkrit yang akan dilakukan peserta seleksi ketika ditunjuk sebagai pengurus P2B nantinya. Kemudian penggunaan aset Barang Milik Negara, serta pertanyaan lainnya sekaitan dengan BLU.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu ketika berkunjung di IAIN Palopo, Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya pada Bagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, Agusli Ilyas, S.Sos, M.Si menyampaikan, salah satu amanat dari pengelolaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU), yakni membentuk Pusat Pengembangan Bisnis (P2B).
“Dengan P2B ini, nantinya institusi dapat berinovasi membentuk unit-unit usaha, seperti travel, rumah makan, hotel, rumah sakit, percetakan, minimarket dan sebagainya,” ujarnya.
Dikatakannya, agar lebih profesional tentu menggandeng pihak profesional.
“Ini nantinya menjadi salah satu sumber penerimaan selain dari Peneriman Negara Bukan Pajak (PNBP),” tambahnya.
Sementara itu Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji, M. Ag mengungkapkan “Darah” dari pengelolaan BLU adalah PNBP.
Meskipun demikian, Pimpinan IAIN Palopo mengesampingkan kemungkinan menaikkan UKT. Tetapi menekankan pada kreativitas dan inovasi P2B untuk mencari dan menggali sumber-sumber pembiayaan lain sebagai sumber PNBP.