Ia berharap tidak ada konflik antar warga di lingkungan uri dan lingkungan batu selama kegiatan tersebut berlangsung. Ia juga berpesan agar masyarakat lebih fokus pada kegiatan-kegiatan positif.
“Jangan ada kejadian kemarin untuk terulang lagi yaitu pertikaian antara lingkungan uri dan lingkungan batu. Kegiatan negatif dapat diantisipasi sedini mungkin dengan melakukan hal yang positif misalnya membersihkan kuburan yang ada di Mancani agar tercipta wisata reliji di TPU tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Safi’i mengatakan akan menindak masyarakat yang kedapatan memperjual belikan minuman haram seperti ballo yang sudah dipermentasi menjadi minuman yang dapat memabukkan sehingga menimbulkan gangguan Kantibmas.
“Adanya penjualan ballo atau miras yang ada di mancani dan pihak kepolisian akan melakukan razia terhadap penjual ballo tersebut dan apabila masih ada yang menjual agar masyarakat melaporkan kepada pihak kepolisian, serta jangan percaya kepada berita Hoax dan akan lebih dioptimalkan peran tiga pilar untuk memajukan perekonomian masyarakat Uri dan batu yang berada di Mancani,” jelasnya.
“Adanya kekurangan personil dan luas wilayah yang ada dipalopo yang menjadi kendala akan tetapi masyarakat mancani agar memberikan masukan kepada pihak kepolisian dan berusaha untuk seling sayang menyangi terutami masyarakat uri dan batu mancani,” sambungnya.
Ia lalu mengajak masyarakat untuk saling mambahu dan menghentikan pertikaian yang dapat memecah persaudaraan sesama umat manusia.
“Mari berpegangan tangan, saling bahu membahu antar sesama. Jangan ada lagi pertikaian yang dapat memcah kebersamaan ataupun persatuan,” terangnya.
Sementara itu warga setempat, Kasdir Jufri, mengatakan untuk pemerintah Kota Palopo lebih memperhatikan kondisi yang ada di wilayah kelurahan Mancani.
“Kiranya pemerintah memikirkan agar masyarakat di Mancani agar damai dan aman. Terima kasih kepada kapolres Palopo masalah pemakaman yang berjalan aman dan terkadali,” imbuhnya.
