Hukum

Misteri Kematian Feni Ere Terungkap, Pelaku Ditangkap Polisi

120
×

Misteri Kematian Feni Ere Terungkap, Pelaku Ditangkap Polisi

Sebarkan artikel ini

Palopo, Wijatoluwu.com – Pihak kepolisian akhirnya berhasil mengungkap misteri kematian Feni Ere (28). Pelaku diduga adalah AY, warga Kelurahan Ammasangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo.

AY ditangkap oleh penyidik Polres Palopo di Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Kamis (20/3/2025). Setelah penangkapan, polisi langsung menggeledah rumah pelaku dan menemukan sebuah koper berisi pakaian korban.

Saat ini, AY telah diamankan di Mapolres Kota Palopo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap motif di balik pembunuhan Feni Ere.

“Untuk motifnya masih dalam penyelidikan,” ujar Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin, kepada wartawan.

Kasus ini mulai viral setelah dua warga menemukan kerangka manusia di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo-Toraja, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, pada Senin (10/2/2025).

Kerangka tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang warga bernama Okki dan beberapa rekannya saat mereka tengah mengejar ayam hutan di sekitar lokasi.

Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, menjelaskan bahwa tengkorak wanita itu pertama kali ditemukan oleh dua pengendara yang singgah untuk buang air kecil di tepian jalan.

“Saat itu, pengendara tersebut melihat ada ayam yang memakan belatung,” ujarnya.

Tim forensik Polda Sulawesi Selatan kemudian melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diperkirakan jasad tersebut telah berada di lokasi selama kurang lebih enam bulan.

Pada Kamis (20/2/2025), misteri penemuan kerangka manusia di Kelurahan Battang Barat mulai terungkap. Kerangka tersebut diduga kuat milik Feni Ere, warga Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang.

“Kalau dari kemiripan, banyak yang terlihat di media sosial, terutama dari bentuk tengkorak dan susunan gigi. Itu yang pertama kali dikonfirmasi sebagai bukti,” ujar tante korban, Farma.

Feni Ere dilaporkan hilang sejak Kamis (25/1/2024). Kerangka yang diduga miliknya baru ditemukan lebih dari setahun kemudian, pada Jumat (7/2/2025).

“Terakhir dia kontak dengan keluarga pada Kamis pagi. Informasi tentang hilangnya Feni pertama kali kami dapatkan dari seseorang yang cukup dekat dengannya,” jelasnya.

Meski demikian, pihak keluarga baru melaporkan kehilangan Feni sehari setelah ia dinyatakan hilang.

Pada hari yang sama, kerangka yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga setelah dilakukan koordinasi dengan Kepala Biddokes Polda Sulsel.

“Penyerahan ini dilakukan setelah hasil pemeriksaan DNA menunjukkan kecocokan dengan pihak keluarga,” ujar AKP Supriadi.

Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik kasus ini serta kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kematian Feni Ere.

Tinggalkan Balasan