Luwu, Wijatoluwu.com – Camat Latimojong, Nur Agam, mengonfirmasi bahwa longsor yang terjadi di Kecamatan Latimojong merupakan longsor susulan dari peristiwa serupa yang terjadi pada Mei 2024 lalu. Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang menggerus material tanah bekas longsoran hingga akhirnya amblas dan menutup jalan.
Insiden ini menyebabkan dua orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka-luka. Para korban luka kini tengah menjalani perawatan medis. Sementara itu, tim gabungan dari Basarnas, ERT PT Masmindo, dan masyarakat setempat terus berupaya membersihkan sisa material longsor yang menutup badan jalan.
“Longsor ini sebenarnya adalah susulan dari kejadian beberapa bulan lalu. Orang tidak menyangka karena selama ini tidak ada tanda-tanda. Namun, setelah hujan deras, material tanah bekas longsoran jatuh,” ujar Nur Agam pada Minggu, (26/1/2025).
Menurut Nur Agam, kejadian tersebut berlangsung saat tiga unit mobil melintas di lokasi. Ketika pengendara berhenti untuk menunggu kendaraan lain bergerak bersama, tanah dari tebing longsor mendadak runtuh dan menimpa mobil-mobil tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA). Lokasi longsor diketahui berada di luar area tambang perusahaan tersebut.
“Lokasi longsor berada di tepi jalan menuju Desa Rante Balla, sementara area PT Masmindo berada di bagian dalam. Jadi, ini murni longsor susulan dari kejadian sebelumnya. Masih ada material di atas tebing yang rawan runtuh, dan hujan deras menyebabkan tanah tersebut amblas,” jelasnya.
Nur Agam mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika melintasi wilayah Latimojong, khususnya di musim hujan. Ia menekankan bahwa masih banyak tebing bekas longsoran yang berpotensi runtuh sewaktu-waktu.
“Kami mengimbau masyarakat, baik warga Latimojong maupun yang hendak berkunjung, agar waspada ketika melewati daerah bekas longsoran, terutama di musim hujan seperti sekarang,” tambahnya.