Palopo  

Seniman Haji Sibenteng Patut Diteladani

Film Dokumenter Haji Sibenteng
Pemutaran Film Dokumenter Haji Sibenteng

Palopo, WijaToLuwu.com — Sebagai seorang seniman, mendiang Haji Sibenteng patut untuk diteladani. Kisah hidup penulis lagu-lagu daerah Tana Luwu ini dihiasi dengan cerita dan dedikasi yang luar biasa terhadap pemajuan kebudayaan. Hal tersebut menjadi poin penting pada pemutaran film dokumenter “Haji Sibenteng: Hikayat Tari dan Lirik-Lirik untuk Penyintas Masa”, yang ditayangkan di Auditorium Pinisi IAIN Palopo, Sabtu (04/05).

Film dokumenter yang digarap oleh Zulham Hafid ini mengisahkan perjalanan hidup seniman Tana Luwu yang wafat pada 2015 yang lalu. Melalui dokumenter ini, Zulham ingin menghadirkan semangat dan alam pikir Haji Sibenteng kepada generasi muda Tana Luwu.

IKLAN

“Pasca wafatnya Haji Sibenteng, kita tidak memiliki lagi seniman yang punya dedikasi besar bagi lahirnya karya-karya monumental. Oleh karena itu, selain sebagai apresiasi bagi Haji Sibenteng, film ini juga ingin memantik inspirasi para seniman Palopo untuk terus berkarya tanpa henti, bagi kemajuan budaya Tana Luwu”, kata Zulham.

Pemutaran Film Dokumenter Haji Sibenteng
Pemutaran Film Dokumenter Haji Sibenteng

Pada sesi diskusi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Luwu, Muhammad Afif Hamka mengungkapkan bahwa Haji Sibenteng adalah seniman dan guru seni yang disiplin. Haji Sibenteng di mata Afif adalah seorang seniman yang memiliki dedikasi yang besar bagi kemajuan kebudayaan di Tana Luwu.

“Saya kira Haji Sibenteng adalah legenda bagi kita semua. Ia sangat bertanggungjawab dan sangat berdedikasi. Karya-karyanya diterima oleh banyak orang. Dan tari-tariannya selalu hadir dalam kegiatan-kegiatan formal. Ini menandakan bahwa karya-karyanya sangat indah dan selalu dinantikan orang”, kata Afif.

Selain pemutara film, kegiatan ini juga diisi pameran lini masa hidup Haji Sibenteng, sajian paduan suara Asare Singer dan musik orkestra Jay Steven Music asal Makassar. Hadir pada kegiatan ini sejumlah tokoh Tana Luwu seperti Wakil Wali Kota dua periode, Rahmat Masri Bandaso; anggota DPRD Luwu, Arfan Basmin; Wakil Rektor 2 IAIN Palopo, Masruddin; Kepala Kantor Sekretariat Kedatuan Luwu, Andi Adnan Baso Urung; Anggota Dewan Adat Rongkong, Bata Manurun Tandigau; keluarga mendian Haji Sibenteng dan sejumlah perwakilan sanggar seni se-Tana Luwu.