Palopo, Wijatoluwu.com – Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Palopo, atas nama Septiati Mardiyah, berhasil maraih Juara III dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qut’an, cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah. Kegiatan MTQ tersebut dilaksanakan di Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), selama 6 hari terhitung sejak tanggal 1 hingga 6 Maret tahun 2024.
Peserta yang ikut dalam lomba ini berjumlah 15 orang, yang terdiri dari 8 orang peserta laki-laki dan 7 orang peserta Perempuan. Septiati Mardiyah sendiri mengangkat tema KTIQ “Penerapan Teknologi Dalam Menciptakan Generasi Qurani di Era Serba Digital”.
Septiati Mardiyah saat dikonfirmasi, mengatakan Alasan dirinya mengambil judul tersebut karena menurutnya teknologi digital memiliki peran penting dalam meningkatkan Ilmu Qurani bagi generasi masa kini (Gen Z).
“Alasan kenapa saya mengambil judul tentang ‘Penerapan Teknologi Dalam Menciptakan Generasi Qurani di Era Serba Digital’, Karena teknologi memiliki peran penting dalam mengembangkan generasi Qurani yang dimana memungkinkan semua orang dapat mengakses dan membaca Qur’an secara digital atau online, serta dapat mengakses dan menggunakan sistem pendidikan, dan komunikasi secara digital yang relevan,” ucapnya, Sabtu (16/3/2024).
Septiati juga tidak menduga dirinya akan memperoleh juara 3 tersebut. Dia mengaku bahwa dirinya sempat pesimis mengikuti lomba KTIQ tersebut. Kendati demikian dengan optimisme yang ia miliki mengantarnya meraih juara 3.
“Alhamdulillah senang tidak menyangka, bisa dapat juara 3, padahal sebelumnya sudah pesimis tidak bakal dapat dan masuk final karena sudah berfikiran bahwa lawannya sudah semester tinggi semua, tetapi apa yang saya pikirkan berbanding terbalik dan Alhamdulillah bisa masuk final,” ungkapnya.
Dia juga mengaku, saat akan mengikuti lomba tersebut dirinya belum mempersiapkan segala sesuatunya sehingga terkesan dadakan. Dalam waktu yang cukup singkat ia hanya memanfaatkan fasilitas media sosial sebagai kebutuhan belajarnya menyusun karya ilmiah.
“Jujur, sebenarnya ikut lomba KTIQ itu mendadak dan tidak ada sama sekali yang bimbing hanya mengandalkan YouTube untuk belajar dan mencari contoh KTIQ di google dan Allah memberikan kemudahan untuk saya,” jelasnya.
Lebih jauh Septiah mengungkapkan, prestasi tersebut tidak terlepas dari dorongan kedua orang tuanya yang senantiasa membimbing dan memberikannya nasehat serta rekan-rekan yang terus memberikannya semangat.
“Serta dukungan dari kedua orang tua, teman-teman dan semua official Alhamdulillah bisa mengikuti lomba tersebut,” tuturnya.
Sementara peran Kampus (IAIN Palopo) sendiri menurutnya, begitu besar. Hal itu dikarenakan Kampus IAIN Palopo didukung dengan tenaga pendidik yang profesional dan didukung dengan sarana fasilitas yang memadai, sehingga dirinya dapat lebih muda memahami mata kuliah yang berkaitan dengan Karya Tulis Ilmiah.
“Peran kampus dalam lomba saya kali ini, disamping saya membawa nama baik kampus, kampus juga memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap saya melalui materi-materi perkuliahan selama ini sehingga memunculkan pemikiran, ide, dan gagasan untuk dijadikan sebagai modal awal dalam mengikuti lomba KTIQ,” tandasnya.