Palopo, Wijatoluwu.com — Prestasi kembali diraih oleh salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Nur Arifa, Prodi Pendidikan Matematika. Nur Arifa meraih Skripsi Terbaik III pada 2nd Biannual Conference On Research Result (BCRR) II 2022 di IAIN Gorontalo, yang digelar pada tanggal 25-27 November 202
Biannual Conference on Research Result (BCRR) atau Konferensi Dua Tahunan tentang Hasil Penelitian adalah bagian program kegiatan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang diikuti PTK negeri dan swasta dan kali ini digelar di IAIN Gorontalo sebagai tuan rumah.
Skripsi Nur Arifa ini berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berdasarkan Konsep Technological Pedagogical, Content Knowledge pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar” pada rumpun ilmu integrasi keilmuan lolos setelah melalui tiga tahap.
“Dari dua belas skripsi pada tahap akhir, skripsi Nur Arifa lolos terbaik,” ucap Muh. Hajarul Aswat, ketua Prodi Pendidikan Matematika.
Alia Lestari, MSi, saat mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, BCRR 2022 itu diikuti IAIN Palopo, dimana ada satu penelitian dosen, dua tesis dan tiga skripsi yang lolos ke tahap II, kemudian dua skripsi lolos ke tahap III, dan satu skripsi ke Gorontalo dan berhasil meraih terbaik III.
Adanya penghargaan yang diraih mahasiswi IAIN Palopo menjadi salah satu tanda kualitas akademik IAIN Palopo tidak kalah bagus dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan (Warek I), Dr H Muammar Arafat, mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Nur Arifa dan apresiasi kepada pembimbingnya.
“Salah satu upaya kita adalah pendidikan yang bermutu tinggi. Karya-karya akademik IAIN Palopo tentu kita harapkan selalu berkualitas,” ucap Mumammar. (28/11/2022).
Sementara itu, Plt. Direktur Diktis, Syafi’i menyampaikan bahwa sudah seharusnya PTKI melahirkan riset-riset yang berkualitas, apapun disiplin ilmunya. Sebab, penelitian menjadi salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi. “Penelitian menjadi salah satu dari standar pengelolaan pendidikan tinggi yang sangat penting,” ujarnya.
“Riset adalah substansi dari perguruan tinggi keagamaan Islam. Melalui riset, produktivitas perguruan tinggi akan teruji, dan melalui riset pula seorang akademisi akan menunjukkan kapabilitas terbaiknya. Dan bagi PTKI, produktivitas riset ini sangat tinggi,” ujar Syafi’i yang dilansir dari kemenag.go.id
Kegiatan BCRR ini, kata Syafi’i, merupakan salah satu cara Diktis melakukan akuntabilitas akademik dan publik atas temuan-temuan dan kontribusi riset di lingkungan PTKI kepada masyarakat luas.
“Dunia akademisi harus mampu mempertanggungjawabkan temuan dan kontribusinya kepada masayarakat, baik yang didasarkan atas anggaran negara yang diterimanya maupun penyelesaian studi yang telah dilakukannya,” jelasnya.
Sumber: Humas IAIN Palopo/Jefri | Editor: Abu Hafshah